NASIONAL

Beny K.Harman,”Tolak Ukur Pariwisata adalah Hukum Pasar.

80
×

Beny K.Harman,”Tolak Ukur Pariwisata adalah Hukum Pasar.

Sebarkan artikel ini

Mahensa Express-Kalabahi. Persatuan Mahasiswa Katolik Republik lndonesia menyelenggarakan seminar bertaraf nasional tentang Konferensi Studi Regional (KSR) Regio Timur, Alor, Kefa,Belu, Kupang dan sumba dengan tema “Konsepsi Pembangunan Parawisata yang Berkelanjutan di Aula Watamelang pada Senin (15/5).

Dalam kegiatan bertaraf  nasional untuk mengkaji pembangunan parawisata PMKRI dengan menghadirkan pemateri handal dan potensial di antranya Pengurus pusat PMKRI, Anggota DPR-RI DR. Beny K.Harman,Bupati Alor,Drs.Amon Djobo, Sementara dari Kementrian Parawisata diwakili oleh salah satu Deputi Pariwisata dan Rm. Maxi Un Bria.

Para pemateri dalam membedah tentang parawisata. Masing-masing menjelaskan secara konsep maupun strategi dari perspektifnya soal mutu dan pengaruh parawisa terhadap pembangunan di daera ini.

Dalam penyampean materi yang di sampaikan PP Pmkri menjelaskan bahwa propensi NTT sebenarnya kaya raya akan sumber objek parawisata yng sebenarnya dapat di manfaatkan secara baik ketua predidium bidang kader dan pendidikan pmkri pusat menjelaskan bahwa Ntt merupakan daera yang luar biasa karna Ntt merupakan surga yang jatu ke bumi tetapi selama ini kira lihat secara bersama bahwa belum ad komitmen dan keseriusan yang sinergis untuk merawat dan mengelola parawisata kita di Ntt secara baik dalam pengkajiaan materi yang ketua bidanng kader pmkri ini mengambil dua hal substansial yang di anggap penting untuk untuk meningkatkan mutu parawisata yakni pembangunan manusia dan kepeduliaan terhadap llingkungan hidup

dalam kesempatan yng sama bapa Drs amon djobo selaku bupati alor juga menjelaskan beberapa keunggulan alor tentang parawisata bupati menjelaskan bahwa alor itu bumi persaudaraan atau sering di beri julukan surga di timur matahari

Bupati Amon Djobo  mengatakan  bahwa di Alor terdapat beberapa obyek wisata yang dapat dijadikan destinasi wisata.

Di Alor terdapat beberapa keunikan budaya yng sangat kompleks dan bisa menarik perhatiaan banyak komponen hal itu dijelaskan oleh Bupati Amon Djobo karena di Alor kita mempunyai kampung adat tradisional,pakian adat dari kulit kayu,Alquran yang di tulis dari kulit kayu,masjid tua di Lerabain, gerja tua di Alor yaitu gereja katolik dan gereja prorestan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *