Editorial

Puisi Batua Abdulah “Puisi Cinta”

108
×

Puisi Batua Abdulah “Puisi Cinta”

Sebarkan artikel ini

Wahai sandaran harapanku
Semua janji manismu padaku
Sekarang bagai sembilu yang menyayat hati
Semua janjimu,sekarang membuatku tersiksa
Mengingat sumpamu ditanah leluhur
Membuatku sakit
Aku terluka oleh kata-katamu
Aku menangis telah memilihmu sebagai sandaran harapanku
Aku sedih dengan semua janji manis yang kau lupakan
Aku sakit semuanya karenamu
Berputarnya waktu ke waktu
Aku terus menunggu janji manismu
Dengan harapan yang terus ku pupuk
Aku terus mencaritau tentang janjimu
Namun jawabanmu hanya menyakitkannku
Ada apa sebenarnya dibalik semua ini

Aku tak perna meminta harta apapun darimu
Yang ku minta hanya satu ” penuhila janjimu”

Wahai sandaran harapanku
Aku suda tak percaya dengan janji manis yang terus kau taburi dengan kembang indah
Hilang suda harapanku
Kini ku sadar
Kini ku mulai mempersiapkan mental baja
Dalam menghadapi kenyataan hidup
Mempersiapkan batin menerima fakta dan hasil yang diraih
Biarkan ku berlabuh pada hati yang lain
Tuk menitipkan harapanku.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *