Perlahan Ku buka Kedua Mata dan Ku renggangkan tubuhku . . Kulihat ke arah jendela dan cahaya mentari seakan menyengat kedua mata ku sebagai isyarat bahwa sudah waktunya bangun . .
Aku kembali membaringkan diri dan sepersekian detik kemudian aku meloncat kaget karna ternyata aku sudah kesiangan . . .
Hari ini adalah hari pertama aku mulai menjalani aktivitas sebagai seorang mahasiswa, aku baru saja lulus sma dan sekarang aku melanjutkan studi di Salah satu Universitas negeri di kota .
Setelah selesai bersiap-siap aku segera berangkat .
Selama perjalanan aku berpikir tentang dunia kampus, dimana aku akan memulai sesuatu yang baru , suasana baru yang tentunya berbeda dengan suasana SMA, Teman-temab baru dari berbagai daerah dan pastinya dosen-dosen yang berbeda cara mengajarnya, membayangkan semua itu membuat aku tersenyum sendiri .
perjalanan begitu macet sehingga terjadi antrian panjang di sekitar lampu merah, aku yang bosan menunggu lampu kembali hijau melihat-lihat kiri kanan ku sekedar menghilangkan kebosanan, tiba-tiba kedua mata ku menangkap sosok bayangan yang benar-benar tidak asing lagi, ku lebarkan kedua mata ku untuk memastikan namun tepat pada saat itu lampu kembali hijau, aku melanjutkan perjalanan ke kamus namun pikiran ku benar-benar kacau , “apakah itu dia ??” “benar-benar dia ??” “Luka lama yang pergi setelah hati ku telah jatuh padanya ?” semua pertanyaan itu membuat ku semakin kacau, entah mengapa tiba-tiba bulir-bulir air bening keluar dari ke dua mata ku, Dada ku terasa sesak, pikiran ku benar-benar kacau, rasanya aku ingin segera mengejar dy dan bertanya kepastian dari semua yang terjadi di masa lalu namun aku benar-benar tak sanggup .
setelah sampai di kampus aku memarkir sepeda motorku dan berjalan pelan menuju sekumpulan mahasiswa baru yang sedanh berdiri di depan ruangan program studi kemudian kami berkenalan, setelah mendengar pengarahan aku langsung pulang .
aku benar-benar tidak bersemangat untuk hari ini, sosok pria dari masa lalu itu benar-benar menghancurkan hari-hari ku .
saat tiba di kos-kosan aku langsung masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu, aku membaringkan diri dan entah mengapa aku kembali menangis, mengingat semua kenangan ku dengan pria itu, 2 tahun kami berpacaran dan dia menghilang begitu saja saat aku benar-benar sangat mencintai dy, dia menghilang tanpa kejelasan dan tidak ada kabar. luka yang dia buat sangat dalam sehingga aku kesulitan untuk membuka kembali hati ku , 8 bulan sejak dia pergi dan sekarang dia muncul kembali . Aku bangun dan menghapus air mata yang tidak mau berhenti mengalir kemudian aku mengambil telepon genggamku dan melihat kembali nomornya yang lama, aku akan menelepon dia dan menanyakan kepastian namun jari-jari ku gemetaran, aku takut .
Tiba-tiba ada panggilan masuk yang mengagetkan ku, panggilan dari nomor tak dikenal, aku segera mengangkat dan menyapa “halo, ini siapa ?” terdengar jawaban dari seberang sana “kamu apa kabar ?” mendengar suara itu jantung ku berdetak cepat, tanganku kembali gemetaran, benar ini dia, suaranya yang khas dan lembut itu sangat aku kenali, mataku kembali memanas namun aku mencoba mengatur nada suara ku “baik, kamu gimana?? pasti baik yah ?” aku berusaha biasa-biasa saja “Aku baik, sangat baik setelah lihat kamu hari ini” oh Tuhan Ternyata benar, dia yang kujumpai tadi pagi , aku tak tahan lagi, tangis ku pecah “maaf, Aku benar-benar minta maaf, Aku tidak bermaksud meninggalkan mu, Aku sayang kamu” tangis ku semakin menjadi mendengar penjelasan itu, dengan suara tangis aku bertanya ” Kamu kenapa lakukan ini ? kenapa kamu kembali setelah menyakiti ku ? aku benci kamu” kami saling membisu untuk beberapa saat “Aku punya masalah keluarga dan kami harus pindah ke kota, Aku dengar dari teman-teman bahwa kamu akan berkuliah di kota, aku sedang mempersiapkan diri untuk bertemu kamu tapi siapa sangka aku malah melihat kamu hari ini, aku memberanikan diri untuk menghubungi kamu karna aku benar-benar rindu kamu” penjelasannya membuat tangis ku sedikit reda “kenapa kamu nggak cerita sama aku ? tapi malah pergi begitu saja ?”, “Aku nggak mau kamu terganggu dengan masalahku” suaranya terdengar lembut sekali, “Kamu mau maafin aku ? aku janji nggak akan buat kamu kecewa lagi” Aku berpikir sejenak dan akhirnya aku mengambil keputusan “Iyah, aku maafin kamu, tapi janji jangan menghilang lagi, masalah apapun itu cerita sama aku” akhirnya kami kembali menjalin hubungan kami, semua masalah terselesaikan dengan penjelasannya dan begitu lah, hari pertama aku sebagai mahasiswa dimulai dengan lembaran baru cinta ku yang tak terduga.