Di sore sendu awal oktober kita berjumpa,
Entah mengapa ku curi pandang padamu,
Kau pun membalasnya meski canggung nan anggun,
Seanggung kembang merak di pendopo paman Cord,
Ada rasa berbisik ria di ujung hati ini,
Getar rasa hati ini menenangkan hati ini.
Hari-hari berlalu dan menyisakan kenangan,
Aku merana terpana pada bayangan sukmamu,
Entah di mana kini kau berteduh di sore sendu,
Hanya pada angin aku kirimkan pesan,
Berharap kau ingat padaku disetiap hela napasmu
Dan semoga masih tersimpan sedikit cadangan cinta.
Kembali pada sore di puncak bukit cinta,
Kita bercerita entang rindu,
Masih ku terpikat pada hitam rambutmu,
Kemilau gigi-gigimu yang putih seputih aroma cinta,
Menghentikan detak jantungku
Kuberanikan diriku berbisik tentang cinta padamu.
“sayang maaf, aku terlanjur jatuh dalam dekapan cintamu”
Kau pun tersenyum malu
Merona merah jambu kulihat disepanjang garis wajahmu
Menambah sayangku pada mu
Jawabanmu sungguh membuat gembira