Aku pulang dengan perasaan yang berkecamuk . Rasanya dunia ini tidak bersahabat lagi denganku . Aku tak berdaya.
Terik matahari menemani langkahku menuju istana terindahku yang tidak jauh dri sekolah .
Aku begitu kacau. Dengan tidak sengaja kaki mungilku menendangi sebuah benda dan mengenai seseorang.
Aku kaget melihat wanita yang berdiri dihadapnku. Enda ? Pikirku dalam hati tanpa mengatakan apapun.
“Lita kamu kenapa ? Mengapa kamu melempari aku ?? Kata enda.
“maaf, aku tak sengaja lit. kataku sembari tersenyum. Kok kamu belum pulang ?? Kataku lagi. “Aku lagi nunggu seseorang jadi aku masih disini. Kata enda.
Kamu nunggu siapa ? Pacar lo ? Tumben gak bilang sama aku. Kataku jutek.
“itu dia ! Sambil menunjuk lelaki yang berjalan ke arah kami berdua .
Ohhhhh Tuhan. Apa ???? Dunia ini semakin sempit dan benar2 tidak bersahabat setelah aku tahu bahwa pria yang selama ini aku sukai adalah pacar sahabatku sendiri .
“Maaf yah sayang sudah buat kamu menunggu lama. kata Aldi seraya mencubit lembut pipi Enda.
Perasaan cemburu ini tidak bisa disembunyikan lagi, entah apa dan mengapa, aku benci suasana seperti ini . Dengan sekuat tenaga aku berlari sambil menangis. Tidak tahu apa yang mereka lakukan setelah aku pergi. Aku tidak peduli, hati ini begitu remuk dan sangat tersiksa dengan kejadian hari ini, benar-benar diluar kemampuanku.
Mengapa Enda tidak pernah cerita padaku tentang Aldi, apakah dia tidak menganggap aku sahabatnya ? Apakah dia sudah lupa sama aku ?? Berjuta pertanyaan muncul di pikiranku tentang enda.