Editorial

Puisi Ferdinan Fraring “INSOMNIA HIDUP”

102
×

Puisi Ferdinan Fraring “INSOMNIA HIDUP”

Sebarkan artikel ini

Mata dalam senyuman diam
tidurmu begitu nyenyak mendekap mimpi
seperti erat bantal guling di pelukanmu.
sementara aku masih di sini
bergelut dalam sindrom insomnia hidup
memandang kekontrasan dalam potret keheningan.

Malam semakin tua
jarum jam sudah menunjuk angka dua
lima aksara menggigil dalam darah
dan aku begitu celaka
seperti penyair dibolak-balik kata
ketika puisi belum menemui makna.

Ahh, hidup hanyalah penantian
dan keyakinan pada Tuhan adalah kunci untuk bertahan,
itulah sebabnya aku masih di sini
menahan dingin angin dalam sunyi perenungan
mengurai hidup dari langit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *