Zaman Orde Baru hingga kini zaman Reformasi umat beragama di Indonesia masih menggunakan istilah “KERUKUNAN” dengan nama lain yang diambil dari khasana Intelektual Barat Tolerance atau Harmony.
Nilai –nilai kerukunan antar umat beragama dan antar sesama masyarakat yang telah diwariskan oleh pendahulu sebelumnya merupakan amanah yang terus dijaga dan dipelihara sehingga keutuhan bangsa indonesia tidak tercerai berai oleh kepentingan seseorang atau kelompok.
Dalam kehidupan sehari-hari kerukunan menjadi Nilai Dasar dalam menjalankan aktivitas kehidupan masing-masing.
Pada satu sisi, ada masyarakat yang selalu menjaga nilai-nilai kebersamaan, kerukunan Namun Tak dapat dipungkiri juga bahwa ada sebagaian Masyarakat juga yang tak menginginkan hubungan baik antara umat beragama tersebut terjalin dengan Mesra.
Upaya untuk memecah bela Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI) dengan menggunakan isu Agama menjadi senjata paling Ampuh dalam memuluskan segala kepentingan. Belum hilang dari ingatan kita kasus penistaan Agama yang menyeret Nama Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki jahya purnama (AHOK) kasus ini kemudian menjadi hangat diperbincangkan hingga di Daerah luar DKI Jakarta.
Isu Agama, Politik, Ekonomi menjadi senjata paling ampuh untuk merusak hubungan tatanan kehidupan bermasyarakat dan beragama. Banyak orang diluar sana saling mengklaim bahwa Agamanya paling baik, semua mengatakan hal tersebut Namun Realita yang terjadi masih saja terjadi Perpecahan, pelarangan untuk beribadah dan segala bentuk kejahatan dan Diskriminasi terus menjalar.
28 Oktober 2017 adalah hari sumpah Pemuda yang diisi oleh Seluruh Masyarakat intelektual pada Perguruan Tinggi di Indonesia termasuk Kabupaten Alor melakukan Aksi Kebangsaan menyeruhkan Tolak Radikalisme. Paham Radikal seolah menjadi ancaman keras bagi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI). Paham Radikal jika tidak dibendung/dilawan maka Dasar Negara sebagai Ideologi Bangsa akan dicabik-cabik.
Sehari Sesudah Aksi Kebangsaan Tolak Radikalisme dilakukan, Suasana Indah dan Sejuk disampaikan oleh Group Qasidah Mesjid Furqon Buono Kalabahi saat membawakan lagu Qasidah pada Hari Ulang Tahun Gereja Adang Buom yang ke 100 dan mengambil bagian menjadi Panitia dalam menyukseskan acara tersebut.