Tapak-tapak kecil tercetak manis
Berderet indah di sepanjang kampus
Tubuhnya yang kecil jua
Tak sedikitpun terlihat rapuh
Dia kuat,
Memikul keranjang penyangga hidup
Kesana kemari
Tersenyum, bertanya, dan tersenyum lagi
Meski beban melemahkan langkah
Dan keringat yang tatkala berlari mengatur alirannya
Dihadang matahari dan dikepung rinai gerimis.
Dia tak gentar
Terus menjejak dan mengasa
Agar si penghuni keranjang
Tergantikan pundi yang berarti
Aku kalah dari dia
Rasanya diriku yang seusianya tak sanggup
Dia begitu hebat
Masa kecil yang ia nikmati
Dengan perjuangan yang besar