Nusa Kenari
Tentang alor nusa kenari
Alor pulau dalam lembaian mata
Mengiringi langaka walaupun terpaksa
Aku harus pergi mencari mengembara
Dari debur anak ombakmu yang lembut tiada tara
Alor pualu nusa kenariku
Apakah aku masih bisa bertanya
Mungkin bagiku pertanya sangatlah risau
Sebab aku takut kan mereka itu
Yang terus mencari tempat paling aman diantara barisan-barisan ternamaku
Alor pulau nan elok
Berdebur lembut gelombangmu mengepul liar anak ombak
Apakah masih ulas mengulas dibibir pantai maimol
Dengan lembut membelai saat mereka mencebiri senyumku tiada aral
Senyum yang kental dari sang penghuni pulau alor
Seperti aku yang selalu berniat tegar
Seorang perangkai sepi dibias sebongkah nostalgia yang kian memudar
Alorku ijinkanlah aku jadi tarian pena yang sakral
Agar tembus seperti ujung anak panah di blantika khayal
Hingga terhindar dari sentiment ambisi
Dan himpun selaksa peristiwa yang tercekik
Dengan selendang yang melingkar dibawa gunung muna
Yang bisa merangkul segala ancaman
Mencoba tutup mata dan terus berpikir
Mungkin ingatanku kan dalam benak
Sebab kau selalu dalam sesuatu yang terindah
[ Alor ]
Karya: Paulus Padamaley
Judul: Sajak Bekas
Karya: Paulus Padamaley
mendaur ulang sampah bekas
menganyam jadi tas yang berkualitas
renungan harian pada gadis misterius
maaf
dia yang kumaksud adalah istriku
ibu dari anak-anak
yang kini jadi tarian kuda lumping
di pinggul-pinggul aspal senayan