Mahensa Exspress-Kupang- GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) mengecam keras perilaku preman yang diperlihatkan aparat keamanan (14/12/17). Kata Ketua GMNI Cabang Kupang Leo Lihun Ata Kiwan “Justru chaosnya berawal dari mereka GMNI tidak anarkis tidak ada barang yang dirusak pada unjuk rasa di kantor DPRD Provinsi NTT” Ucapnya Saat Jumpa Pers Kamis 14 Desember 2017
Pasalnya, Aksi ini dilakukan karena melihat kurangnya perhatian pemerintah terkait pengelolaan limbah medis di beberapa Rumah Sakit kota Kupang. Berdasarkan hasil analisis sosial yang dilakukan tanggal 12 Desember lalu.
“Limbah medis dikota kupang hari ini belum dikelola secara baik. Kita melihat masih ada penggabungan sampah medis dan non medis, Ini tidak baik untuk kesehatan” Pungkas Leo Lihun Ata Kiwan
Dikutif dari Zonalinenews, GMNI Cabang Kupang Kata Leo Lihun, menanti untuk limbah B3 tersebut dikelola secara baik “Setiap rumah sakit semestinya memiliki insenirator mesin penghancur sampah medis” Tegas Ketua Cabang GMNI Kupang
Ande Malana Wakil Ketua bidang politik GMNI cabang kupang kepada Zonalinenews menyampaikan, Aksi ini terkait tata kelola limbah medis/bahan berbahaya dan beracun B3 pada hampir setiap rumah sakit di kota kupang yang salah urus, dalam arti belum menjalankan petunjuk teknis yang telah diamanatkan Permenkes No.39 Tahun 1999 dan UU Kementrian Lingkungan Hidup RI tentang pengelolaan limbah medis
“GmnI Cabang Kupang sebagai organisasi perjuangan yang senantiasa peka terhada problem-problem sosial yang ada” Ucap Ande Malana
Laporkan
Redaksi
Youtube
