Oleh : Kelfyn Einstein
Aktifis Mahasiswa Welai Lembur Kupang
Kehidupan masarakat kita pada umumnya sejak masa penjajahan hingga kemerdekaan mereka merupakan manusia yang berahklak budi karna kebudayaan seperti kebersamaan kekeluargaan dan semangat gotong royong dalam simbol sosialis demokrasi masi melekat sebagai sebua simbol yang mencerminkan martabat dan eksistensi
suatu daerah
Dari sabang sampai marauke itulah indonesia yang di bangun dengan keberanian dan di bentuk dengan keringat dara dan air mata dari para luluhur kita perjuangan itu di lakukan dengan penuh tekad dan persatuaan sehingga negara kita dapat berdiri tegak hingga hari ini
Persatuaan sebenarnya suda di contohi oleh para leluhur kita ketika merebut kemerdekaan kala itu karna jika tanpa persatuaan maka negara ini tentu merdeka namum bukan jatu di tanggal kramat yng selama ini selalu di peringatkan yakni 17 agustus 1945
Sebagai generasi muda mudi bangsa ini semestinya kita belajar tentang arti sebua perjuangan yang kokoh dari segala hal positif yang hendak kita lakukan
Terlepas dari segala paradigma berpikir tentang politik yang cendrung menghentarkan kita pada pembunuhan karakater antra sesama teman bergaul keluarga kerabat dan lain lain yang sepertinya suda menjadi budaya dalam suksesi demokrasi
Akir akir ini ternyata ada banyak ketimpangan yang terjadi dalam wujud persatuaan yang di sala maknai karena persatuaan itu bukan di lakukan dalam kelompok yang suda terkotak kotak untuk sebua kepentingan kalaupun perspektif ini di pakai sebagai sebua indikator maka biarlah persatuaan itu di gerakan ke dalam politik praktis yang santun dan bermartabat tanpa sinis mensinis dan saling menjustifikasi satu sama lain sehingga tidak terkesan amanat pancasila butir tiga kehilangan marwah dalam ruang lingkup dialektika berdemokrasi