Karya : Paulus Padamaleyl
Dan pada malam aku berbicara
Bukan pula aku berkelit ramah
Memang aku telah lama mengekal lelah
Sebagai insan yang kerdil di sebidang tanah
Aku tahu setidaknya melepas dahaga jiwa
Saat menepuk seisi bumi beralas sejadah
Seolah-olah bumi memintaku berwujud
dari sujudku yang termanggut-manggut
Aku malu pada-Mu Tuhan
Saat lirih suara dalam dadaku terlantun
Serasa aku di bungkusi gigil-gigil angin
Sepoinya begitu lembut, telusuri menjilati pori-pori wajahku
Di keheningan malam; Kataku
Malam lebih tahu dari kehitaman
Memang hitam bukan seberkas sinar
Yang berkedip atau terbungkam mati
Melainkan kematian menuju penemuan abadi
“perangkai sepi” Jakarta, 30 Januari 2018