Mahensa Express-Ambon- Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Ambon,menghimbau masyarakat Maluku untuk melawan politik uang, suku dan agama pada Pilkada 2018 di Provinsi Maluku.
Ketua Cabang GMKI Ambon, Sony Alfred Lodar, kepada Mahensa Express pada Rabu (07/02) di Ambon mengatakan memasuki tahun politik, ruang-ruang publik, dipenuhi dengan informasi dan berita tentang jagoan masing-masing, baik partai ataupun figur tertentu.
Salah satu yang dikuatirkan adalah politisasi suku dan agama. Persoalan radikalisme, persekusi, ujaran kebencian, dan informasi hoax saat ini menjadi makanan sehari-hari masyarakat Maluku .
Dikatakan politisasi suku dan agama kemudian membuat rakyat Maluku lupa membicarakan persoalan besar yakni kasus korupsi yang menjerat para pemimpin daerah yang seharusnya menjadi contoh teladan dalam meniadakan praktek korupsi KKN.
“Kita tertipu dengan politik suku dan agama, kemudian suara kita diarahkan untuk memilih calon kepala daerah ataupun anggota legislatif yang tidak memiliki kapasitas dan kapabalitas.
Kita tidak toleransi dengan perbedaan agama di dalam politik, namun cenderung membiarkan bahkan menunggu adanya politik uang di dalam proses pemilu.
Kita ribut dengan politisasi suku dan agama, namun bersorak dengan adanya politik uang,” ungkap sosok rendah hati, ini.
Masyarakat maluku jangan tertipu dengan politisasi suku dan agama serta tidak berdaya dengan politik uang,”Ujar Kecab Ambon yang juga alumni Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM).
“Masyarakat Maluku harus cerdas dalam berpolitik sehingga mendukung tumbuhnya kehidupan demokrasi yang diidamkan.
Masyarakat cerdas dan berintegritas akan memilih pemimpin cerdas dan berintegritas pula,”Kata orang nomor satu di GMKI Ambon.
“Kepala daerah dan anggota legislatif yang terpilih dengan cara yang baik dan berintegritas tidak akan punya utang atau janji politik kepada orang-orang yang memberikan dana politik kepadanya.
Pada akhirnya mereka yang terpilih dengan cara yang baik dan berintegritas akan dapat memenuhi sumpah pelayanannya, yakni memberikan yang terbaik bagi rakyat serta tidak perlu korupsi untuk mengganti biaya kampanye,” Tegasnya.
Senada dengan Kecab Ambon, Sekcab GMKI Ambon, Charesty Alfin Souisa menegaskan sudah saatnya pendidikan politik harus dilakukan bagi masyarakat.