PUISI 10/02/2018
” JIWA MENANGIS TERTAWA ”
Jiwa di nurani dahulu kau tenggelamkan
Jiwa itu kini mulai tumbuh
Tumbuh dalam di dalam kekobaran
Lihat dan kecapilah kebanggaan jiwa ini
Jiwa merana terhempas
Jiwa menangis tertawa
Jiwa tidak lagi melayang di pandang
Jiwa kobaran keegoisan sang batin
Mari menarilah jiwa
Jiwa belaiyan sebening keanggunan
Tidurlah jiwa di lapisan baja dada
Perih pilu jiwa tidak lagi ada
Kenang jiwa mengenang jauhnya jiwa di itu luka
Jiwa tetesan hening bening tetesan air
Menangis jaga di jiwa
Melupakan jangan di jiwa
Mengenang boleh di jiwa
Jiwakan jiwa di setiap helaan nafas
Tanjung Sembilan, 10/02/2018
Karya : Gabriel Romelus Ladang
” WAJAH DI BIBIR PANTAI ”
Sore di kalbu ku, aku tersandar
Merasakan deru wajah keriput kering
Mata ku memandang rapat terapit senyum si tua
Aku mengulurkan tangan sambil ku bersujud
Belaiyan kasarnya kulit tangan tua itu
Ah… ini terpahit manis aku tersanjung
Si tua si pekerja keras
Hempasan pasir angin mendesah keluhku
Wajah di bibir pantai
Sosok patuh taat satu tujuan
Kerasnya hidup bukanlah pengeluhan
Beratnya beban bukan cengeng
Sadarku berbaring di atas pasir putih
Ini kenyataan terselami
Sore di pinggir pasir tidak ku sadari
Kenyataannya aku keliru
Keliru mengartikan arti hidup