Terbakar Amarahmu
Dan waktu itu sempat aku berpikir
bahwa emosimu meledak sesaat
aku akan ajak kau bermain rasa
dengan kata-kata bijak sebelum kau; sesat
bicaramu tadi nyaring terdengar
pada telinga-telinga yang hening
katamu; angkuh membelah udara sore; tadi
mereka salut akan ucap alim yang ngelantur;
ngaur..
di sudut aspal puas sudah kau telanjangi;
ayahku; Kata-katamu serupa silir
hendak menguliti keriput tulang ayahku yang tak lagi kekar, terbakar amarahmmu
dengan segenap hati
aku dari kaum berkeluarga
yang seringkali kau mencebiri;
cukup sudah hati kami tersakiti
“perangkai sepi”
Jakarta, 10 Februari 2018
Karya : Paulus Padamaley
Judul : Pergilah Kau
cintaku muring-muring
pergilah kau
aku takkan resah
lantaran ngeliat kepergianmu
dan tak usah berbalik arah
hendalah langkahmu pergi jauh
jangan lagi disini, disudut ruang hati
aku bukan rumah singgahanmu