Puisi-Puisi Yasir Arafat Stalin
AKU TULIS SAJAK INI
aku tulis sajak ini
saat Chairil menemuiku tanpa sengaja
katanya, mampuslah kau dikoyak-koyak sepi
aku tulis sajak ini
saat Sapardi mengunjungiku tanpa sengaja
katanya, kau setabah hujan bulan juni
aku tulis sajak ini
saat Sutardji menyambangiku tanpa sengaja
katanya, kau sepisau sepi
aku tulis sajak ini
saat Jokpin bertandang tanpa sengaja
katanya, kau sesepi asu
aku tulis sajak ini
dan mereka menertawaiku
Wetabua, 2016
PUISIKU ADALAH KAMU
Puisiku adalah kamu
di antara datang dan pergi
yang kita rawat saban hari
Puisiku adalah kamu
di antara tawa dan bahagia
yang kita semai di pelataran rindu
Puisiku adalah kamu
di antara senja dan malam
yang sering kita puja kedatangannya
Puisiku adalah kamu
di antara peluk dan rangkul
yang kita ikat dengan tali kasih
Puisi adalah kamu
seperti itu selamanya
Naimata, 2016
PECAH TAWA DINI HARI
Bising debur ombak menerbangkan harapan
Mereka masih berseloroh perihal apa saja
Perihal perahu-perahu karam dijarah peradaban
Perihal langit yang lupa berbagi tumpah
Perihal sunyi paling hening yang mereka aduk
Dalam pecah tawa dini hari
Kantuk belum bertamu
Barangkali ia resah dicumbu ampas-ampas kopi
Aroma tembakau dan kepul asap
Berkisah tentang esok yang tidak menentu