Mahensa Express-So Pada Konsultasi Wilayah (KSW) VII GMKI di Kabupaten TTS, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Bandan Intelejen Negara Daerah (Binda) NTT ungkap Kerawanan Radikalisme di NTT, Bahwa Ada 10 Narapidana Teroris (Napiter) di NTT.
Mewakili Kepala Badan Intelejen Negara Daerah NTT, Robertus Hadoko Bidang Analisis dan Evaluasi di Binda NTT, hadir Membawakan materi di KSW VII PP GMKI, Rabu 16 Mei 2018.
Pasalnya, saat ini terdapat 10 Napiter di yang ditempatkan di 5 Lapas berbeda di NTT yaitu Kupang, Atambua, Ende, Waikabubak dan Waingapu.
“Di NTT terdapat 10 Narapidana Teroris, yang ditempatkan di Lima Lapas. Lapas Kupang 3 Orang, Atambua 2 Orang, Ende 2 Orang, Waikabubak 2 Orang dan Lapas Waigapu 1 Orang”Terang Robertus Saat membawakan Materi.
Lanjut Robertus, Dari 10 Napiter Tersebut Berasal dari Jateng, Poso, Jakarta, Samarinda dan Dari Lampung.
“10 Napiter Itu, 4 berasal dari NTB, 2 dari Jateng, 1 dari Poso, 1 dari Jakarta, 1 dari Samarinda dan 1 dari Lampung” Pungkas Hadoko, Yang Bekerja sebagai Binda di Bidang Analisis dan Evaluasi BINDA NTT.
Keberadaan Napiter ini kata Hadoko, perlu di Waspadai agar tidak mempengaruhi Napi lain, atau keberadaannya mengundang jaringan teror masuk Wilayah NTT.
“Hal ini perlu di Waspadai. sebab, Deradikalisasi terhadap Napiter belum berjalan maksimal, karena meruba ideologi Napiter relatif susah” Imbunya.
Laporkan
Redaksi
Youtube
