Ramadhan
Selembut embun mengheningkan duka
Seribu lara luruh bersama dedo’a
Merebah sejadah menempel kening
Membuka tabir kedukaan yang mendalam
Ya Allah
Aku sujud terpampang berlumuran dosa
Derit nafasku seakan terhunus leluka
Biarlah sedetik waktu pengampunan-Mu
Di bulan Ramadhan ini menghibahku
Agar terlepas belenggunya dosa
Sebelum lelap pagi di usir mentari
Biarlah kupintal do’a sepertiga malam
Menjamu diriku yang tak berdaya ini.
Karya : Phasi Padamaley
” perangkai sepi ”
Jakarta, 16 Mei 2
Dunia Semata Wayang
Tersenyumlah menggeliat dari dunia
Dan marahlah manusia
Apabila jadi perbuatan yang tak terjaga
Hanya merusak alam semesta semata wayang
Sudah banyak orang pintar
Mementingkan kepintaran
Berorasi masa dimana-mana
Di sini disana jadi kebiasaan membenarkan
O, aku hanya bisa menatap semesta
Lalu tersenyum bahwa aku ada
Senantiasa bersuara dari kata
Dan hanya aku yang pahami apa itu makna
Karya : Paulus Padamaley
” perangkai sepi ”
Jakarta, 7 Desember 2017
Makhluk Tuhan
Dengan ingtan
Kita makhluk Tuhan
Siulan kedamaian
Tak lagi berlagu syahdu
Biar kita teguk duka
Sambil Menunggu waktu
Dalam ledakan menit mendadak
Pasti ada desakan detik yang tak berkelit
Bahwa kita adalah seruling bambu
Yang dihembus angin berbau darah
Lalu merasuk tembus kisi sukma
Menjadi instrumen yang melagukan
“indonesia”, selepas tumpah darah
Untuk apa
Kalau darah tumpah
Terus kita dijauhi dari kemerdekaan
Hingga seperti manusia yang kesesatan
Karya : Paulus Padamaley
” perangkai sepi ”
Jakarta, 15 Mei 2018