Aku ingin tariak melepas dendam hati
Yang terus berkembara dalam dada malam, mengecup nurani untuk munafik
Tiada laku aku harus hela nafas berlulangkali meredamnya
Aaah, anak angin tak ingin lagi
Aku rasakan walau ia menawarkan teduh membelai hati, menenang gumam dendam dalam gendongannya hening.
Namun keheningannya menyamar kasih membawaku disuatu mata hati segala candu, pembujuk rasa, hendak mencari peraduan menutup mulut sekalipun meradam dendam ke relung malam.