” JANGAN HARAP DIA ”
Sabar, sabarlah… Aku akan melepaskan Dia.
Cinta tidak sampai sehidup semati. Aku rela, aku maafkan dia selamanya.
Kasih sayang yang sudah berjalan tempo dulu berujung tangisan, pilu ngilu penempuhan jalan dendam kebencian.
Lepas, terlepas sudah.
Dia hanya dialah selalu saja hadirkan pertikaian cinta.
Keangkuhan kesalah pahaman dia terlarutlah.
Aku tidak mengganggu mu lagi.
Apa lagi berharap.
Harap ku sudah habis dibatasi oleh dia.
Kesabaran ku pun cair tak meleleh.
Hidup baru ku jalani, dia juga. Salam hati nurani dasar cinta ku buat dia, aku maafkan.
Usang memang usang.
Kusut, iya sudah kusut.
Kumal, kelam jalur kumal.
Sampai nanti di bumi, bumi baru pada suatu saat.
Jangan harap dia.
Dia milik dia kini.
Dia, tempuhlah hidup cinta baru.
Patri tak tepatri rupa.
Bisu, bibir tak mampu bilang.
Akhiri kesalah pahaman.
Sampai saja di sini.
Hanya ini saja.
Terimakasih telah menjadi teman dalam hidup beberapa detik di beberapa tahun lalu.
Di oras ini aku tak menanti dia.
Aku telah lepaskan dia.
Tanjung Sembian, 23/08/2017.
Karya : Gabriel Romelus Ladang
” TERASA SAYATAN PENYESALAN ”
Bumi berputarlah, mengulang tak mungkin.
Jatuh bangga haru, menyesallah.
Keangkuhan hadir,
Keegoan menangis. Merintih ratap selalu diratapi.
Gelisa gelas-gelas, terdendang pecahan kaca.
Simponi melodi getar, terkoyak batin.
Sensasi bikini pesimis, semusim berlalu.
Kemarau hati,kering kerontong. Keindahan gersang, buli-buli punah.
Adakah haru bercampur harap…?.
Ah, sudalah. Sudahi sudah.
Pejamkan mata luka beku, jangan…. buta mata kini.
Bisik telinga, sudah… tuli telinga tertutup.
Hak-hak kesopanan cinta, hancur tak sepadan.
Pesimis hadir optimis berlalu, optimis timbul lenyaplah pesimis.
Gundah gulana, gulma melantukan benalu. Sirik memancing angkara murka, hilanglah kedamaian.