Sastra

PUISI-PUISI : PETRONELA V. DJURUMANA

91
×

PUISI-PUISI : PETRONELA V. DJURUMANA

Sebarkan artikel ini

DINGIN MENGUSIL

Dingin mengusil
Sarung merangkul
Aku tetap menggigil

Udara kupanggil
Mengapa kau tak adil
Aku kau usil
Ada yang kau biarkan centil
Suam-suam kukuh?

Kau bilang,
Yang panas yang dingin
Teruslah berjalan
Syukuri indahnya kebersamaan

Udara yang dingin
Aku yang menggigil

Motongbang, 30 Juli 2018

SWIS

Hangat dalam beku
Dingin dalam cair

Luput diri dari jebakan rutinitas
Kutemukan perjalanan tak berbatas
Di sini otakku dipaksa menetas
Banyak hal muncul ke pentas
Masih banyak yang belum tuntas

Suguhan alam banyak tak tercerna
Telur atau ayam yang duluan ya?
Dalam struktur mudah ditebak strata
Dalam perjalanan bisa berbalik makna
Tetapi KATAK dibalik tetap KATAK ya?

Semakin dijalin semakin rumit
Namun jangan pasrah pada sekelumit
Hidup terlalu kerdil pakai amit-amit
Walau kita terus berjalan menjinjit
Matakaki tau sepatu tak setinggi tumit!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sastra

Kelu Kaku Dingin Gelap pohon kuning keemasan menyorot…