Mata Tuhan
Aku tak lihat dibinar mata mereka
ada mata Tuhan
Aku tak lihat lagi
di hati mereka ada nurani iman, Tuhan
Aku tak lihat lagi di kepala mereka
ada akal serta naluri Tuhan
O, Tuhan aku tak lihat lagi dibinar mata mereka ada matamu ataupun ketaqwaan
Aku takut melihat dibinar mata mereka
Aku takut Tuhan….
Aku takut mereka kehilangan Hidayah
O, Tuhan
tulang belulangku remuk
ragaku lapuk
jiwaku rapuh dihantam zaman
Aku tak setabah teladan Rasul-Mu
aku gagal menjadi umatnya, Tuhan
pikiran serta nafas, bahkan derap langkah kakiku
terbelenggu jadi satu kombinasi kematian
O, Tuhan,,, aku kosong dihilir angin berdesiran
O, Tuhan
aku kosong
dan aku ingin pulang
Sehening berpergian
langkah kaki maling
Karya : Phasi Padamaley
” perangkai sepi ”
Jakarta, 26 Oktober 2018
[6/11 19:39] PADAMALEY: Aku Di Matamu – Jendela Retak
aku hadir di tengah badai
kala saja membuming dibinar matamu
hapus air di matamu
jangan biar ia mengalir turun di bibirmu
manisku, senyumilah, dan sambut takdir
aku hadir dibinar matamu
pandangi aku yang terselip dijendela retak
karena aku basah tersiram air dari matamu
Aku Luka
Kau Tangis Kesakitannya
aku kini terluka,
aku terluka, namun dihiasi dengan candaan serta tawa
dan mencoba bernafas menghapus air matamu, tangismu adalah badai sangsiku
aku setia merawat luka
setiap kali aku menatapmu dari balik jendela retak, kau tak lagi baik-baik di mataku, karena ada air dimatamu _
entahlah.. aku terluka, kau tangis kesakitannya.
biarkan aku tenggelam di air matamu bersama luka.
Karya : Phasi Padamaley
Jakarta, 4 November 2018
[6/11 19:42] PADAMALEY: Cita-cita 1
Mas, setelah menikah, apa cita-citamu?
Detail saja; ingin menikmati senyuman istriku dan membelai dia selaku pacaran
Terus terang nyatakan dalam sajak phasi
Sambil cicipi seduhan kopinya di ruang puisi