Sastra

Kumpulan Puisi : Gabriel Romelus Ladang

155
×

Kumpulan Puisi : Gabriel Romelus Ladang

Sebarkan artikel ini

“ILALANG DI TEPI DUSUN ”

Segarlah nurani malam, memikat raga di tepi ranjang.
Lantunan irama tak seindah nada, gulma-gulma kekejaman.
Menjerit, meratap ngiluh di pelipur bibir dusun.
Terhimpit, terjebak, mata-mata pucat terpucuk.

Dua bola mata bisu,,, hitam lebam berkelana terperangkap.
Masa lalu usai diiringi nyanyian, ilalang merana membara.

Tusuklah binar-binar sinar keangkuhan ilalang, ganas mencakar.
Ilalang di tepi dusun, cakar-cakar mata tunas…
Bagai gadis bisu, bibir kaku bersujud manja.

Ilalang murka aura sendi patah di puncak arang.
Belatih-belatih menari- nari, menerjang kalbu terpose.
Dusun-dusun berbising bisu sepi, angkara tak mampu menyimak.

Bilur-bilur mata dusun menyepi sunyi kesunyian.
Gemuruh halilitar menancap dada, patah-patah berkeping.
Ilalang sangar-sangar mengcekik, tepi tuli di ambang dusun.
Terlalu,,, hitam bola mata dalam, mengiris kebodohan sebuah keangkuhan.

Tanjung Sembilan, 11/11/2018
Karya :Gabriel Romelus Ladang

” BAGIMU PEREMPUAN PERINDU PUISIKU ”

Mata lelah menukik diksi untaian Indah, seindah montok pipimu.
Merah merona di sela-sela senja mulai terbenam.
Kalahkan kemolekan tubuh rapuh nan tegak.
Candamu menggoda usikan-usikan fiktif imajinasi.

Mata indah, tawa terbahak-bahak
Aduhai manja bening keangkuhan sinar mata cinta.
Kata pujian remang-remang senja.
Bagimu perempuan perindu puisiku.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sastra

Kelu Kaku Dingin Gelap pohon kuning keemasan menyorot…