INTERNASIONAL

Jamal Khashoggi, Dalam Tulisan Terakhirnya Yang Diterbitkan Washington Post

146
×

Jamal Khashoggi, Dalam Tulisan Terakhirnya Yang Diterbitkan Washington Post

Sebarkan artikel ini

Mahensa Express.Com
Jamal Kashogi, jurnalis Arab yang mengalami mutilasi hidup-hidup di atas meja kerja konsulat di Turki sampai 7 menit sebelum benar-benar mati. Dalam karir jurnalistiknya, Khashoggi dikenal kerap mengkritisi kebijakan Kerajaan Arab Saudi melalui tulisan-tulisannya.

Satu dari 15 anggota regu pembunuh Khashoggi adalah Kepala Forensik di Departemen Keamanan Umum Kerajaan Arab Saudi, Salah Muhammad al-Tubaigy. Al-Tubaigy bukan orang baru di lingkaran Kerajaan Arab Saudi. Dia adalah Kepala Departemen Legal Medis Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi dan Wakil Presiden Komunitas Legal Medis Arab Saudi. Al-Tubaigy juga dikenal sebagai salah satu kepala ilmuwan forensik dan etika Kerajaan Arab Saudi.

Tulisan kolom terakhir Khashoggi tersebut berjudul ‘Apa yang paling dibutuhkan Arab ialah kebebasan berekspresi’.

Saat mulai memutilasi jasad Khashoggi, Tubaigy mengenakan earphone untuk mendengarkan musik. Dia menyarankan anggota regu lainnya untuk mengikuti cara dia.
Satu dari 15 anggota regu pembunuh Khashoggi adalah kepala forensik di departemen keamanan umum Saudi bernama Salah Muhammad al-Tubaigy.
Surat kabar The Washington Post menerbitkan tulisan kolom terakhir yang dibuat oleh Jamal Khashoggi, wartawan asal Arab Saudi. Tulisan itu dibuat sesaat sebelum Khashoggi dinyatakan hilang pada Tanggal 2 Oktober Tahun 2018 di kantor konsulat jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki.

Tulisan Terakhir, Jamal Khashoggi.

Inilah  Tulisan pada kolom terakhir yang dibuat Jamal Khashoggi, jurnalis asal Arab Saudi, yang hilang secara misterius, Tulisan wartwan diterbitkan Surat kabar The Washington Post.
Tulisan, Jamal Khashoggi
dibuat sebelum dinyatakan hilang pada Tanggal 2 Oktober Tahun 2018 di konsulat jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki.

Kolom terakhir Jamal Khashoggi tersebut berjudul “Apa yang paling dibutuhkan Arab ialah kebebasan berekspresi”. Tulisan tersebut lebih fokus pada kebutuhan kebebasan pers di Timur Tengah dan fakta banyak orang Arab yang masih disuguhi informasi yang kurang akurat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *