” Dari Hembusan Angin Malam ”
Libatkan kening congkakmu, akankah kau termenung…?.
Bila lidah bertuah tanpa nyawa di bintang fajar.
Merenungi dalam murung-murung wajah manismu.
Kasihku kaulah kekasih fajar perenung angkuhnya senja.
Inginku menggapaimu, namun engkau begitu dekat di hati seakan-akan, beribu-ribu laksa jauhnya jarak.
Jangan kau ragu mengucapkan kata engkau tetap percaya.
Dingin embun menetes mengejekiku.
Tirai-tirai semakin melamuni rembulan.
Bintang fajar pun berdendang manja memejamkan mata.
Mata indahmu kini tak pernahku tatap nyata.
Dari hembusan angin malam, kumerinduimu di lubuk hati.
Seuntaian kata bisu, sehening angin menghembus lembut.
Biarkanlah kau dan aku saling merindui, dalam keheningan malam merekah sinis.
Tanjung Sembilan, 15/02/2019
Karya : Gabriel Romelus Ladang
” Denyutan Bisu Dua Hati “