Kegagalan bukanlah akhir dari sebuah perjuangan, “melainkan awal untuk yang lebih baik
Manusia boleh berencana dan berambisi terhadap masa depan mereka. Berencana dengan siapa kelak mereka akan menikah, di universitas apa mereka akan berkuliah, di jurusan apa, bahkan pekerjaan apa yang ingin mereka geluti dalam mendapatkan nafkah. Namun yang direncanakan manusia kadang tidak sesuai dengan rencana Tuhan yang telah Ia takdirkan kepada makhluknya. Secara manusiawi jika kita kecewa, mungkin rasa marah berkecamuk di dalam dada karena ikhtiar dan doa mungkin telah kita lakukan dengan sebaik-baiknya. Namun jangan sampai ketidakberhasilan kita dalam memperoleh apa yang kita inginkan menyebabkan kita marah terhadap takdir yang Tuhan tetapkan bahkan berburuk sangka kepada-Nya.
BELAJAR MENGUCAP SYUKUR
Sesaat kita berpikir, kita mensyukuri banyak kegagalan yang menimpa diri kita sebelumnya. Karena pada hakikatnya lebih banyak hal yang patut kita syukuri daripada kita sesali. Bahkan jika kita memiliki mesin waktu sekalipun, mungkin kita tidak ingin mengulangi atau memperbaiki setiap peristiwa yang telah kita putuskan. Karena sebuah kegagalan mengajarkan banyak hal dan memberikan sebuah pelajaran berharga yang tidak diberikan di sebuah sekolah biasa. Kita seperti seorang anak kecil yang masih tetap merengek meminta cokelat meski gigi kita telah rusak dan merasa sakit karenanya. Kita mengutuk karena tidak diberikan apa yang kita inginkan padahal Tuhan lebih tahu apa yang lebih baik bagi diri kita. Kita hanya bisa melihat dari sebuah permukaan saja sedangkan Tuhan lebih mengetahui hati setiap hambanya, baik dan buruknya seseorang bahkan sebuah perkataan yang terlintas pun, kita tidak bisa menutupi dari diri-Nya.
SEGALA SESUATU INDAH PADA WAKTUNYA
Manusia selalu berambisi dan Manusia Boleh Berencana terhadap apa yang diinginkan, namun Tuhan yang Menetapkan Segalanya. Percayalah bahwa keinginan manusia tidak akan pernah ada habisnya, ketika kita diberikan satu hal yang kita inginkan, maka kita akan sibuk melihat hal lainnya dan berambisi lagi untuk mewujudkannya. Jika kita tidak mendapatkan apa yang kita impikan sebelumnya, itu menandakan dua hal. Pertama bahwa kita kurang doa atau ikhtiar dalam mengusahakannya. Kedua, apa yang kita inginkan tidak baik bagi diri kita dan Tuhan memberikan alternatif lainnya yang lebih baik dari apa yang impikan. “TETAP BERDOA, TEGAR, SEMANGAT SERTA SELALU MENGUCAP SYUKUR”