“Lupaku Kini Kuingat ”
Flamboyan tupai egois meloncat pucat di mata mentari.
Keangkuhan di mata hati buta bernanah, secangkir dusta terlukis pilu.
Anggunan lantang muslihat sang angkuh, oh.
Oh… Angin bisu bibir beku, memar memudar kening kuning bergaris kemuning.