MahensaExpress.Com, Garda Indonesia-Kupang-NTT, Kita terkadang enggan atau tidak mau dan tidak peduli untuk bertanya tentang manfaat dan efek samping dan hal lain saat membeli/mendapatkan obat di apotik. Kecenderungan ini sering terjadi dan sering diabaikan namun tahukah anda bahwa kita harus cerdas menggunakan obat
Menyikapi kondisi tersebut, Apoteker sebagai pembawa perubahan /Agent Of Change (AOC) mendukung kegiatan Gema Cermat (Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat) sebagai program nasional dari Kementerian Kesehatan yang merupakan sebagai bagian dari Germas (Gerakan Masyarakat Sehat) di tahun 2015 dan Tanya Lima O sebagai bagian dari Gema Cermat sebagai hal sederhana yang dapat diberikan kepada masyarakat
Anggota Dewan Pengawas Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) NTT, Lely A.V. Kapitan, S.Pd.,S.Farm.,Apt,M.Kes., saat dijumpai media ini di Kampus Prodi Farmasi Poltekes Kemenkes Kupang pada hari Jumat/15 Maret 2019 pukul 15.30 WITA mengatakan bahwa Tanya Lima O sebagai hal sederhana yang dapat diberikan oleh Prodi Farmasi Poltekes Kemenkes Kupang kepada masyarakat dan masyarakat perlu tahu dan punya hak untuk mengetahui selengkapnya tentang obat, apoteker juga sudah berbenah diri bahwa tanggung jawab apoteker untuk mencerdaskan masyarakat dan tahu nama dan kandungan obat

“Tahun-tahun sebelumnya masyarakat saat terima obat dan hanya menerima begitu saja, mereka seperti tidak punya hak untuk bertanya namun seiring perkembangan zaman semakin terbuka yakni masyarakat mempunyai hak untuk mengetahui informasi lengkap tentang obat”, jelas Lely Kapitan
Lanjut Lely Kapitan yang juga berprofesi sebagai dosen pada Prodi Farmasi Poltekes Kemenkes Kupang, Jika kita mendidik masyarakat untuk mengetahui nama obat dan kandungannya akan sangat membantu saat mereka membeli/mendapatkan obat
“Misalnya 1 jenis obat yang sering digunakan seperti paracetamol yang digunakan sebagai obat demam dan sakit kepala namun masyarakat tidak tahu bahwa paracetamol diproduksi oleh begitu banyak pabrik dan terdiri dari obat generik (sederhana) dan obat paten”, terang Lely
Lebih gamblang Lely menyebutkan seperti pamol dan sanmol mempunyai kandungan yang sama yakni paracetamol tetapi memiliki harga yang berbeda. Jika masyarakat sudah tahu kandungan dan khasiatnya maka mereka akan menggunakan obat secara tepat
