Mahensa Express.Com, Garda Indonesia Kupang-NTT, Lembaga Padma Indonesia (Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian Indonesia) menyatakan bahwa Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal NTT yang meninggal dunia di Malaysia mayoritas adalah mereka yang berangkat nekat sendiri atau diajak oleh teman dan/atau jaringan non prosedural ke Malaysia.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Direktur Padma Indonesia, Gabriel Goa melalui rilis yang disampaikan kepada Garda Indonesia, Minggu (17/03/2019) pukul 18.38 WITA
Sebelumnya, PMI atas nama Bertolomeus Ngaji asal Uwa, Palue, Flores, NTT meninggal karena sakit di Sarawak, Malaysia. Ini merupakan jenazah ke 29 periode Januari hingga 17 Maret 2019
Gabriel Goa menyampaikan fakta membuktikan bahwa PMI Non Prosedural alias ilegal asal NTT di Malaysia maupun negara lain akan mengalami kesulitan besar dalam mengakses hak mereka terkait pelayanan kesehatan, pelayanan jaminan sosial ketenagakerjaan, jaminan hukum, jaminan mendapatkan upah yang layak sesuai standar ILO dan jaminan pendidikan bagi anak-anak mereka serta hak-hak lainnya yang diatur dalam Konvensi ILO
Menyikapi kondisi tersebut, Padma Indonesia memberikan solusi sebagai berikut :
Pertama, Calon Pekerja Migran Indonesia asal NTT agar mengikuti jalur resmi yang sudah diatur dalam UU PPMI (Perlindungan Pekerja Migran Indonesia) dan Pergub NTT agar mengikuti pelatihan di Balai Latihan Kerja Luar Negeri dan mengurus resmi dokumen dan jaminan kerja melalui LTSA (Layanan Terpadu Satu Atap) serta melalui embarkasi NTT;