” TERUNTUK YANG TIDAK SEMPAT TERUCAP ”
Marilah teman,,, bercerita dipangkuan pilunya senyuman hati.
Jangan,,, jangan karena itu tali sahabat menjadi pucat berdinding lembab.
Kesinilah, ke ruang-ruang hati terdalam agar teman tahu apa itu yang sebenarnya.
Kini telah mampu berjumpa dalam tatapan berjarak sentimeter.
Namun,,,
Biarlah teman merapat sedikit, merasakan sapaan ini.
Akhirilah hal-hal tak berfaedah itu.
Ini tangan uluran rasa teduh untuk teman gapai.
Bolehlah teman rangkul lalu tersenyumlah…
Oleh karena senyuman teman ialah obat di hati patah terbalut.