Beberapa detik berlalu menghadirkan simponi alunan tutur melebur sanubari.
Mengajak menapaki jejak, keheningan di menit permenit metode hati.
Sejam saja, tunggulah putaran jam berikut mata hati bersahaja.
Turun mengukir hari, hari ke hari begitu mengubah cepat gubahan hari-hari sang mata fajar.
Lentik pun membisu kaku, bagai dandanan menor berkuah di kuala mata batin.
Di minggu, dalam minggu-minggu merenungi raungan irisan sajak bermelodi paras lusu…
Tak bisa menahan laju jalur dinamika kehidupan.
Detak bulan pun berbulan-bulan menahan keangkuhan prosesi senja sajak berfase kepalsuan makna.
Di sini, di hidup ini. Ini hanyalah perjalanan.
Ketika mata hati mulai rapuh, rapuh kalahkan tepian penepisan hati, hati baru.
Baru menata kembali hati, hati tetesan embun.
Embun merekah manja mata pantau.
Tanjung Sembilan, 13/05/2019
Karya :Gabriel Romelus Ladang
“ADA DAN MASIH ADA DI SINI”