Mahensa Express.Com -Jakarta – Perolehan suara Partai Golkar pada Pemilu 2019 mengalami penurunan dibanding dengan Pemilu tahun 2014 yang berhasil menempati urutan kedua setelah PDI Perjuangan dengan raihan 18.432.312 (14,75 persen), kini partai berlambang Pohon Beringin itu harus rela menempati peringkat tiga dengan suara 17.229.789 (12,31 persen).
Dari hasil capaian suara tersebut diketahui Golkar hanya mendapat jatah 85 kursi di parlemen dan harus kehilangan enam kursi atau 1,2 juta pemilih jika dibanding Pemilu 2014.
Hal itu, memunculkan dinamika tersendiri di kalangan internal partai.
Sebagaimana dikatakan Wakil Ketua Umum (Waketum) Pengurus Pusat Angkatan Muda Partai Golkar (PP AMPG) Abdul Azis yang menyampaikan, merosotnya perolehan suara Partai Golkar memicu desakan untuk segera mengevaluasi hasil kerja Airlagga Hartanto sebagai Ketua Umum.
“Saya tidak akan gentar menyuarakan kebenaran, bahwa Ketum AH harus segera dievaluasi atas keterpurukan partai,” ujarnya, dalam kegiatan Buka Puasa Bersama Kepemudaan Golkar di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (29/5/2019).
Dikutif dari TRUIBUNNEWS.COM
Abdul Azis, menjelaskan bahwa Partai Golkar bisa selamat di tiga besar karena para kader dibawah konsisten mengusung presiden Jokowi, bukan sebaliknya, di tambah lagi kapasitas caleg-caleg Golkar yang memang sudah teruji dalam mendulang suara.
Ia mengatakan, pihaknya menilai bahwa DPP Golkar tidak serius bahkan seolah lepas tangan dalam proses pendulangan suara di daerah saat perhelatan pilpres dan pileg kemarin.
“Saya memahami pasti akan ada konsekuensi logis dari kenyataan yang saya sampaikan sekarang, namun sebagai kader muda dan kecintaan saya terhadap Golkar, saya rela menjadi martir atas suara-suara di daerah yang belum berani menyuarakan percepatan Munas,” pungkas Azis.