Mahensa Express.Com-Jakarta, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengingatkan agar jangan sampai dirinya ikut turun tangan terkait situasi keamanan negeri selepas pemilu. Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga menilai pernyataan Menhan tersebut kurang tepat karena yang terganggu pasca Pemilu 2019 bukan kedaulatan negara.
Dikutif dari detikcom Juru Bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade, Kamis (30/5/2019) tegaskan bahwa “Jadi yang mengganggu kedaulatan negara apa? Saya rasa nggak ada orang yang ingin membubarkan NKRI. Yang ada itu ada indikasi kecurangan luar biasa dalam pemilu ini, lalu rakyat protes, rakyat bersuara terhadap adanya indikasi kecurangan pemilu,” ujarnya.
Andre melanjutkan, karena adanya indikasi kecurangan pemilu yang dirasa oleh rakyat maka rakyat bersuara dan melakukan protes. Andre pun menegaskan jika protes yang dilakukan masyarakat tetap melalui jalur yang konstitusional.
“Jadi yang terganggu itu bukan kedaulatan negara, yang tertanggu itu karena rakyat bersuara dan BPN menempuh jalur-jalur konstitusional. Yang terganggu adalah orang-orang yang terindikasi mendapatkan kekuasaan dengan langkah-langkah kecurangan,” katanya.
“Jadi ini nggak urusan dengan kedaulatan negara. Pendukung Prabowo-Sandi ini adalah orang-orang akan menjadi garda terdepan kalau kedaulatan negara ini terganggu oleh orang asing misalnya,” lanjutnya.
Andre kemudian menyoroti pernyataan Ryamizard yang mengingatkan agar jangan sampai Menteri Pertahanan turun dengan TNI sebagai alat pertahanan negara. Menurut Andre tidak ada urgensi yang membuat TNI harus turun tangan pasca Pemilu.