Semua kehadiran pun akan berlalu.
Berlalu menggantikan kepergian.
Hingga sampai pada puncak pergantian.
Pergantian tersanjung pucuk kesadaran nurani.
Bolehlah berkalang duka namun tetaplah tegar.
Lupakanlah pikiranmu kepadaku, kau rasakan akun pun terasa.
Bilik-bilik kemilau tak bisa mengajak logikaku berpijak.
Kasih,,, kau itu kekasih setengah dari tetesan air mata itu.