Mahensa Express.Com –
Jakarta, Pasangan calon nomor urut 02 dalam Pilpres 2019 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meminta Mahkamah Konstitusi (MK) memenangkan mereka dengan perolehan suara 68.650.239 atau 52 persen.
Dilansir dari CNN Indonesia,
Permintaan tersebut disampaikan dalam tuntutan (petitum) yang termuat pada permohonan gugatan perselisihan pemilihan umum (PHPU) nomor 1/PHPU.Pres-XVII/2019 yang diunggah di situs resmi mkri.go.id.
“Menyatakan perolehan suara yang benar adalah sebagai berikut Ir. H. Joko Widodo – Prof. Dr. (H.C) KH. Ma’ruf Amin H. dengan suara 63.573.169 atau 48 persen. Prabowo Subianto – H. Sandiaga Salahuddin Uno dengan suara 68.650.239 atau 52 persen. Jumlah 132.223.408 suara,” demikian kutipan petitum Prabowo-Sandi yang diakses CNNIndonesia.com dari situs MK, Selasa (11/6).
Selain permintaan itu, ada empat belas petitum lainnya yang dituliskan Prabowo-Sandi di dalam dokumen permohonan tersebut. Jumlah itu lebih banyak tujuh poin dari petitum yang disampaikan saat tim kuasa hukum Prabowo-Sandi saat mendaftarkan permohonan ke MK pada 24 Mei lalu.
Poin-poin baru dalam petitum Prabowo-Sandi di antaranya meminta MK menyatakan Jokowi-Ma’ruf melakukan penggelembungan dan pencurian suara secara terstruktur, sistematis, dan masif.
Lalu, mereka meminta pemungutan suara ulang di provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, DKI Jakarta, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Papua, dan Kalimantan Tengah.
Selain itu, Prabowo-Sandi juga minta seluruh komisioner KPU diberhentikan. Kemudian lembaga terkait diminta melakukan perekrutan dan pelantikan jajaran komisioner baru.
Berikut petitum Prabowo-Sandi yang dirangkum
CNNIndonesia.com dalam dokumen permohonan Prabowo SandiPHPU
Pilpres 2019 ke MK tersebut:
Petitum
Berdasarkan alasan-alasan hukum yang telah diuraikan di atas dengan dikuatkan bukti-bukti terlampir, dengan ini perkenankan Pemohon memohon kepada Mahkamah Konstitusi agar berkenan memberikan putusan dengan amar sebagai berikut:
1. Mengabulkan Permohonan Pemohon Seluruhnya;
2. Menyatakan batal dan tidak sah Keputusan komisi Pemilihan Umum Nomor 987/PL.01.08-KPT/06/KPU/V/2019 tentang Penetapan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota Secara Nasional Dalam pemilihan Umum Tahun 2019 dan Berita Acara KPU RI Nomor 135/PL.01.8-BA/06/KPU/V/2019 tentang Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara di tingkat Nasional dan Penetapan Hasil Pemilihan Umum Tahun 2019, sepanjang terkait dengan hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2019;
3. menyatakan perolehan suara yang benar adalah sebagai berikut: 1. Ir. H. Joko Widodo – Prof. Dr. (H.C) KH. Ma’ruf Amin H. Suara: 63.573.169: 48%, 2. Prabowo Subianto – H. Sandiaga Salahuddin Uno Suara: 68.650.239: 52%, Jumlah Suara: 132.223.408
%: 100,00%
4. Menyatakan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut 01, H. Ir. Joko Widodo dan Prof. Dr. (H.C) KH. Ma’ruf Amin, MA, terbukti secara sah dan meyakinkan telah melakukan pelanggaran dan kecurangan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019 secara Terstruktur, Sistematis dan Masif;
5. Membatalkan (mendiskualifikasi) Pasangan Calon Presiden dan Wakil Nomor Urut 01, H. Ir. Joko Widodo dan Prof. Dr. (H.C) KH. Ma’ruf Amin, MA, sebagai Peserta Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019;