Mahensa Express.Com, Fatulopo, sebuah dusun kecil yang berada di Desa Lasi Kecamatan Kuanfatu. Dari jauh tampak sebuah gubuk reot beratapkan seng dengan beberapa lembar dinding daun rumbia, tinggallah, Bapk Julius Nuban penyandang disabilitas.
Sebagai penyandang disabelitas tidak menyurutkan semangat, Julius Nuban untuk bekerja. Julius Nuban dikenal luas oleh masyarakat disekitarnya sebagai petani yang cukup berhasil,meski pun ruang geraknya terbatas.
Tahun 1997 Julius Nuban mengakhiri masa lajangnya dengan menikahi, Ida Lae. Dari pernikahan tersebut, Bapak Julius dan Ibu Ida dikarunia dua orang anak yakni Natalia Esha Nuban (21) yang saat ini masih kuliah di Universitas Kristen Artha Wacan (UKAW) Kupang FKIP -Biologi semester 7 di Kupang dan Khayus Nuban(19) yang sementara mengurus kebutuhan sehari-hari ayahnya Julius Nuban semenjak istrinya meninggal pada 17 tahun silam. Sejauh ini, baik pihak pemerintah maupun dinas instansi terkait belum ada yang membantu meringankan penderitaan ayah dua orang anak ini.

Kelumpuhan yang dialami, bapak Julius berawal ketika mengalami sakit demam parah di tahun 2000. Berbagai upaya penyembuhan telah dilakukan, mulai dari dukun kampung hingga perawatan medis telah dijalani. 19 tahun telah berlalu bapak Julis menjalani kehidupannya hanya terbaring dan duduk di bale-bale bambu gubuknya.
Sebersit senyuman ter lontarkan ketika tim dari Kelompok peduli Kemanusian yg di ketuai Ibu Ruth Agnes Bunga dan Ketua IKB Laesmanekat TTS Bali, Justo Missa menggnjunginya.