Mahensa Express.Com, Imanuel Maaf adalah salah satu pengusaha yang terbilang sukses berbisnis tahu-tempe di Kota Kalabahi.
Di usianya yang terbillang masih sangat muda, Imanuel Maaf (40) telah mencatat kesuksesan sebagai pengusaha tahu-tempe. Berkat tahu-tempe produksinya, dia bisa merauf keuntungan, Rp. 210 Juta hingga Rp. 220 Juta per-bulan.
Imanuel Maaf, pria murah senyum asal Fatum Nasi, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Setelah cukup menguasai teknik pembuat tahu-tempe dengan bahan baku kedelai, Imanuel Maaf
memutuskan untuk membangun usaha sendiri.
Sebelumnya, ia malang melintang menjadi tenaga pemasaran tahu-tempe ke pasar-pasar di Kota Kalabahi maupun pelanggan.

Bosan menjadi tenaga pemasaran dan bekerja dengan orang, yang setiap harinya harus bergerak ke seluruh pasar dan pelanggan,
pada Tahun 2001 mendirikan usaha tahu-tempe di Air Kenari, pada tahun ke tiga tepatnya tahun 2004 usahanya mengalami kebangkrutan.
Selama 2 tahun usaha tahu-tempenya tidak jalan.
Kendala utama usahanya mengalami keabngkrutan karena kekurangan bahan baku tahu-tempe dan modal usaha. Pada tahun 2006 memulai krmbali usahanya.
Sejak tahun 2016 karena banyaknya permintaan konsumen usaha tahu-tempenya dipindahkan ke lokasi sekarang di Pantai Beldang. Temapat ini kemudian menjadi inspirasi bagi Imanuel Maaf untuk menabadikan tempat usahanya” Usaha Tahu-Tempe Beldang.
Usaha Tahu-Tempe Beldang terus berkembang dalam 1 hari dibutuhkan 1 1/2 ton kacang kedelai yang digunakan sebagai bahan baku produksi tahu-tempe.

Kebutuhan kacang kedelai untuk produksi tahu-tempe
didatangkan dari surabaya. Sekali pengadaan 8 hingga 10 ton, per bulan mencapai 15 ton. “Kacang kedelai kami beli di Surabaya per/ton Rp.9000.000 terima di lokasi.
Produksi tahu-tempe yang dulu ditangani sendiri, saat ini tenaga kerjanya berjumlah kerja 24 orang termasuk sopir dan konjak. Tenaga kerja diperusahaan tahu-tempe Beladang diupah per hari Rp.150.000 hingga 200.000. Omset kotor per hari Rp.7000.000; hingga Rp.8000.000, terkadang Rp.5000.000.
