Mahensa Express.Com, Albert N Ouwpoly, S.Pd. M.Si putera ke tujuh dari 12 orang bersaudara, lahir di Kalabahi pada 13 November 1968 adalah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Alor saat ini. Napak tilas bagaimana perjuangannya sejak berada di bangku pendidikan SD dan SMP hingga Sarjana Strata 1 dan Magister, “kunci utamanya adalah selalu rajin dan giat belajar untuk meraih cita-cita.
Penemu dan penggagas aplikasi SIM BOS, SD-SMP Berbasis Website ini, merupakan tipe pekerja keras. Berdiskusi bersamanya, waktu satu jam terasa sangat singkat. Apalagi tentang pendidikan, maka dia akan mengajak menyusuri seluk beluk dunia pendidikan Kabupaten Alor, mulai dari prosentase lulusan,mutu pendidikan,sarana dan prasarana serta perlindungan terhadap kerja guru di daerah pedalaman Alor.
Ayah dan ibu segalanya bagi saya, “Mereka merupakan profil dan figur yang memengaruhi cara berpikir dalam kerja dan perjalanan karir saya. Ayah dan Ibu sangat berarti bagi kami anak-anak,” ungkapnya mengenang sang ayah alm. Johanis Paulus Ouwpoly pegawai pada Jejaksaan Negeri Kalabahi dan ibunda, Juliana Ouwpoly Mooy.
Ayah dari, Indah Yulniar Permatasari Ouwpoly ini, mengatakan mimpi tidak boleh hanya bertengger menjadi mimpi tetapi harus disiasati dengan kerja nyata dan usaha untuk menembus peluang dan tidak kenal menyerah.
Bagi salah satu kandidat kuat bupati pada Pilkada Alor 2024 ini, mimpi adalah cita-cita yang mampu mengendus peluang yang harus dimotivasi dengan kerja keras, jujur dan mempunyai komitmen dalam menjalankan kepercayaan pimpinan.

”Saya ini siapa,karena itu saya harus berbuat apa sehingga orang menilai saya seperti apa, mengatakan berkaitan dengan motto harus diketahui bahwa “Saya Albert Ouwpoly yang datang dari keluarga sederhana dan terbatas dengan pekerjaan orang tua yang juga sederhana.
“Saya datang dari keluarga dan orang tua sederhana tetapi orang yang menjadi panutan dan tokoh di daerah ini. “Orang tua saya termasuk pendiri gereja dan sekolah di daerah ini. Bai Pdt. Emr. Mesakh Ouwpoly (alm) yang biasa akrab disapa “Dukahur” dan Bai Lambertys Miuata(dua kakak beradik dari kampung Kabola-Woulatang) yang menjadai pendeta Pribumi Alor pertama sekaligus kepala sekolah. Kedua orang tua hebat ini, tidak saja menjadi pendiri gereja di Alor Tribuana tetapi juga buka sekolah sekaligus menjadi guru tempat dimana mereka bekerja.
Anak ke tujuh dari 12 orang bersaudara ini mengatakan dirinya berasal dari keluarga besar dan sangat susah untuk sekolah. Untuk itu maka sejak kecil bercita-cita untuk menghargai setiap pengorbanan orang tua dan bersekolah dengan baik.
Dia sangat menghargai saudara-saudaranya yang tidak sempat sekolah hingga sarjana karena telah mengorbankan masa depan, hanya agar dirinya dapat melanjutkan study hingga sarjana. Apabila mereka juga bersikeras untuk kuliah maka mungkin dia tidak akan seperti saat ini,”ucapnya mengenang.
Untuk itu dia sangat menghormati saudara-saudaranya meskipun pekerjaan mereka tidak seperti dirinya bahkan ada yang tinggal di kampung bertani dan sopir.

Dia mengatakan ketika berkesempatan ikut aktif dalam organisasi maka harus berbuat terbaik sehingga apa yang dilakukan bermanfaat dan dapat dirasakan oleh banyak orang. Berbuat sesuatu bagi banyak orang hanya bisa lahir dari dan dengan hati yang tulus dalam bekerja.
Lanjutnya,”untuk itu ketika dipercayakan mengurus organisasi dirinya senantiasa bekerja dengan ketulusan hati dan dengan mengorbankan apa yang dimiliki, baik pikiran, tenaga maupun material sehingga orang tidak pernah salah menila.Prinsip-prinsip inilah yang dia bawa dalam study,organisasi maupun saat dipercayakan menjadi aparatur di daerah ini.
Pada saat bekerja dia akan serius bekerja sebab disadari bekerja dengan menggunakan hati pasti akan melahirkan perestasi sehingga orang akan mengatakan kehadirannya dapat menjadi berkat dan bermakna bagi banyak orang.
Bagi Mantan Ketua GAMKI Alor ini, Tuhan mengukur dan memberikan kepantasan bagi seseorang termasuk memberikan kepantasan bagi dirinya dalam kapasitas apa saja. Setelah Tuhan mengukur hati dan kesanggupan bekerja, kesunguhan menjalankan amanat yang Tuhan dan pemerintah berikan dapat dijalankan dengan baik atau tidak.
Jadi saya ini siapa, “saya datang dari keluarga sederhana sehingga ketika mendapatkan kepercayaan maka harus bekerja dengan sungguh-sungguh dan dengan memaksimalkan apa yang Tuhan berikan.
Mantan Ketua DPC GAMKI Alor ini mengatakan sewaktu di SMEA Negeri Kalabahi dirinya pernah menjadi perwakilan peserta seminar lokakarya Pelatihan Dasar Kepemimpinan yang kegiatannya dilakukan di Hotel Adi Darma Kalabahi. Jadi semenjak masih di bangku SMEA Negeri Kalabahi dirinya sudah di latih menjadi pemimpin. Orang yang sangat berperan dalam membentuk dirinya menjadi pemimpin adalah mantan Ketua DPD II KNPI Alor yang juga mantan Bupati Alor, Ir.Ansgerius Takalapeta.

Menurut, Master Administrasi publik dari Universitas Terbuka Indonesia ini, ada begitu banyak orang-orang yang berjasa membesarkan dirinya baik dalam dunia organisasi maupun dunia kerja. Mereka adalah kedua orang tuanya, Alm.Johanis Paulus Ouwpoly dan Juliana Ouwpoly Mooy, Ir.Ansgerius Takalapeta, Drs.Abraham Maulaka, Drs.Amon Djobo, Drs.Simeon Th.Pally. Merekalah yang telah membentuk dan menempa saya menjadi seorang kader muda di daerah ini.
Mantan Sekretaris Bapedalda Alor ini termasuk orang yang dilantik menjadi kepala dinas di usia sangat mudah. Pada Tahun 2012-2013 dilantik menjadi Kepala Dinas Pendidikan Alor oleh Bupati Alor, Drs.Simeon Th. Pally. Pada usia 45 Tahun, Drs.Simeon Th. Pally telah memberikan kepercayaan sebagai Penjabat Kepala Dinas Pendidikan Alor. Ini berarti sudah enam tahun menjadi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Alor.
Melewati setiap proses yang ada disertai dengan perjuangan yang tidak mudah dan penuh dengan lika-liku kehidupan membuatnya terus belajar menjadi lebih baik dari hari ke hari. Kepribadiannya yang ramah, ulet, pekerja keras, dan rendah hati adalah bentuk dari proses hidup yang selama ini dilewatinya.