Melihat keberanian pelaku yang melakukan serangan pada wilayah pengamanan yang steril, nampaknya semua sudah diperhitungkan dan direncanakan dengan matang. Pelaku SA mampu mengelabui petugas yang ada. Dia mampu menerobos celah kelemahan sistem pengamanan Menko Polhukam. Ini menunjukkan SA atau Abu Rara adalah teroris yang terlatih dan sudah termotivasi siap mati (fatwa ; Siap menjemput Surga).
Dari kasus di Menes ini, menjelang sembilan hari pelantikan Presiden dan Wapres, perlu diperdalam, seberapa besar kelompok JAD akan melibatkan diri melakukan serangan teror? Kelebihan teroris dari aparat keamanan karena inisiatif berada ditangan mereka. Nampaknya dukungan dana dari luar negeri, khususnya Timur Tengah semakin mengecil, terlebih setelah tokoh teroris Bachrun Naim sebagai handler diberitakan tewas oleh serangam rudal drone milik AU Amerika (USAF).
Kesimpulan dan Saran
Disimpulkan, serangan di Menes terencana dengan baik, pelaku termasuk simpatisan yang sudah tercuci otaknya dan siap mati. Serangan pisau menunjukkan JAD tidak memiliki dana khusus untuk membuat bom. Kemungkinan mereka telah mempersiapkan pelaku teror tidak hanya satu ini saja untuk melakukan serangan serupa.
Pengamanan VVIP perlu ditingkatkan. Saran penulis khusus bagi Presiden Jokowi sebaiknya sementara mengurangi kegiatan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat (selfi dibatasi) hingga tanggal 20 Oktober 2019.
Mengingat Menko Polhukam pernah disebut sebagai target teror bersama KABIN Budi Gunawan, Menko Maritim Luhut Panjaitan dan Stsf Khusus Presiden Goris Mere, nampaknya order ke para pelaksana (eksekutor) masih berjalan. Perlu pendalaman masalah ini melalui Kivlan Zein serta mereka yang sudah ditangkap.
Selain itu perlu pendalaman, apakah JAD yang selama ini fanatis bersolo karir memiliki hubungan tertentu dengan kelompok-kelompok yang anti pemerintah? Atau apakah JAD dimanfaatkan sebagai proxy dari kekuatan asing? Jelas banyak UUK dari end user yang harus dijawab.
Khusus bagi mereka yang ramai-ramai akan mendukung pak Jokowi saat pelantikan, sebaiknya nenggunakan seragam atau tanda pengenal khusus sehingga mudah mengenali bila ada penyusup. Dibentuk simpul yang saling mengenal. Para pemimpin simpul perlu nemahami jalan pendekat dan cara bertindak bila terjadi keadaan emergensi.
Bagi kelompok yang akan demo (bila ada), walaupun sistim demokrasi memberi kebebasan, sebaiknya dikontrol anggota Polri dengan back up TNI. Mohon Polri dan TNI tidak mengambil resiko terhadap pendemo dan pembuat kekacauan. Agar dibuat kompartmentasi bagi yang pro dan kontra untuk menghindari konflik horizontal. Hindari penggunaan Senpi dengan peluru tajam.
Anggota Koopsus serta pasukan anti teror TNI sebaiknya pada hari yang sangat penting itu menyatu dengan Densus 88 untuk menanggulangi kemungkinan terjadinya aksi teror, dengan SOP yang jelas . Aparat keamanan harus tegas sesuai SOP. Perlu dan penting diingat bahwa konflik di Suriah yang sudah lebih satu dekade tidak juga selesai. Negara itu porak poranda, hancur, rakyatnya menderita, sebagian mengungsi. Pada awalnya penyebab perang saudara hanya karena ada demo yang kemudian ditembak oleh aparat militer, menyebabkan 13 pendemo tewas. Itulah awal hancurnya Suriah.
Pengamanan pelantikan akan sukses bila dilakukan dengan menggunakan dasar info, analisis, serta operasi Intelijen strategis (Intelstrat). Operasi taktis serta law enforcement tidak akan mampu menangkal ancaman dalam bentuk strategis. Sel-sel subversi telah mereka kolaborasikan dengan sel separatis, kelompok Islam sempalan (fundamentalis, radikal dan teroris) dan kelompok tidak puas dengan kondisi yang berlaku.
Ini menunjukan bahwa negara butuh kekuatan serta kemampuan intelijen strategis yang didukung sumda manusia untuk menjawab pemahaman dan kebutuhan intelijen sebagai sebuah fungsi, organisasi dan produk. Kasus penusukan Menko Polhukam hanyalah sebuah noktah dan detonator yang bisa sewaktu-waktu akan memicu detonator yang lain. Apakah ini bukan disebut sebagai kegagalan dari fungsi intelijen (Lid, Pam, Gal)?
Semoga Allah melindungi bangsa Indonesia, Aamiin. Semoga bermanfaat, PRAY, Old Soldier Never Die.