Mahensa Express.Com – Kalabahi, Kasus pencabulan (mesum) atas anak dibawah umur berinisial DN yang dilakukan oleh Seprianus Sinapas (SS) di lokasi pekuburan Islam Wetabua. Korban DN kepada wartawan mengaku dirinya dipaksa Seprinus Sinapas untuk melayani napsu bejatnya. Hal ini sesuai dengan Pernyataan mDN saat ditemui Mahensa Express.Com dirumahnya di bilangan Wetabua, Senin, (09/12/18).
Menurut DN awalnya, Seprianus Sinapas menelpon dirinya untuk menanyakan kabar dan persiapan sidi korban yang akan dilakukan dalam bulan Desember ini di salah satu gereja di Pulau Pantar.
Mendengar pertanyaan dari pelaku yang berstatus kakeknya sendiri. DN langsung menjawab kalau Ia hendak ke pantar namun karena orang tuanya masih berada di luar daerah maka Ia tidak memiliki biaya transportasi untuk bayar perahu motor.
Dalam percakapan via telepon seluler tersebut Seprianus Sinapas mengatakan bahwa dirinya sedang mengikuti ibadah (sembayang red) di Kenarilang sehingga Pelaku menjanjikan uang transport sebesar Rp. 20.000 dan akan diberikan kepada korban usai ibadah.
Beberapa saat kemudian Seprianus Sinapas kembali menghubungi korban untuk mengambil uang sebesar Rp. 20.000 di lokasi lapangan futsal yang tidak jauh dari rumah korban, sehingga korban langsung bergegas ke lokasi lapangan futsal.
Setelah korban sampai di lapangan, Seprianus Sinapas kembali menelpon korban untuk mengambil uang tersebut di lokasi lain yakni di pekuburan Islam Wetabua yang bersebelahan dengan kampus STIKIP Muhahmadyah Kalabahi dengan alasan malu karena di lokasi lapangan futsal terlalu ramai.
Korban DN yang tidak manaruh rasa curiga kepada Seprianus Sinapas langsung saja menuju lokasi pekuburan Islam yang memang tidak jauh dari lapangan futsal.
Waktu Korban sampai dilokasi pekuburan Islam Seprianus Sinapas sudah ada disana, dibelakang Toko Oriental Kalabahi. Melihat korban yang datang dari arah timur pelaku menghampiri korban dan memegang tangan korban lalu berjalan ke arah kampus STIKIP,”ungkap korban.
Setelah tiba di lokasi kampus, Seprianus Sinapas bukannya kasih uang di korban tetapi ajak duduk disamping kampus sambil ngobrol namun tiba-tiba saja pelaku langsung membuka celananya dan menindih korban.
Korban DN yang mengunakan celana jeans kodok kewalahan karena tali pengait celana yang bersandar dilengannya lepas sehinga pelaku dengan mudah menjalankan aksi bejatnya dengan cara menarik jeans yang ia gunakan hingga melorot ke bagian lutut.
Kondisi fisik korban yang begitu kurus dan kecil tidak bisa berbuat apa-apa untuk mengelak atau melawan saat pelaku menindihnya.