Mahensa Express- Kalabahi, Camat Kecamatan Pantar Tengah, Manoak Boling Sau, ST dihubungi wartawan melalui Telepon genggam pada, Minggu (02/02/2020) mengatakan, Senin (03/02/2020) akan ada kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kecamatan Pantar Tengah di Desa Delaki.
Camat, Boling Sau mengatakan untuk RKPD program Kecamatan Pantar Tengah Tahun 2020 yaitu upaya meningkatkan perekonomian masyarakat desa.
Dijelaskan bahwa pada pertemuan dengan para Kepala desa di Kantor Camat beberapa waktu lalu telah disampaikan sejumlah potensi desa yang harus dikembangkan.
Hingga saat ini ada potensi desa yang sudah siap dijual tapi ada yang belum terjamah. Ini yang merupakan fokus pemerintah Kecamatan Pantar Tengah saat ini, “ucapnya.
Musrembang Kecamatan Pantar Tengah pada Tahun 2020 diselenggarakan di luar ibu kota kecamatan yaitu di Desa Delaki dengan pertimbangan bahwa fasilitas wisata di Desa Delaki sudah saatnya untuk di jual dan dipromosikan.
Pemerintah kecamatan akan juga terus berupaya menjual obyek wisata lainnya yaitu obyek wisata pantai Diddi, Obyek wisata Gunung Sirung dan obyek wisata Pantai Beang disamping mengoptimalkan penggunaan Dermaga Beang.
Pemerintah kecamatan sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Alor untuk melengkapi beberapa fasilitas Dermaga Beang yang masih kurang, sehingga Kapal Ferry dari Kupang maupun Kalabahi bisa singgah di Dermaga Beang.
Tujuannya adalah untuk mempermudah calon penumpang dari Pulau Pantar yang akan berangkat ke Kupang maupun calon penumpag tujuan Pantar. Diharapkan dengan beroperasinya Dermaga Beang calon penumpang tujuan Pantar tidak harus ke Kalabahi tapi bisa langsung turun di Beang.
Pemerintah Kecamatan juga akan terus berupaya agar Pantar Tengah yang dulunya dikenal lumbung beras merah dapat dihidupkan kembali karena lahan-lahan produktif untuk produksi beras merah saat ini sudah di alihfungsikan oleh petani menjadi lahan jambu mete.
Menurut Camat Boling Sau, mete memang untuk saat ini menjadi idola petani Pantar Tengah, sehingga bagaimana mengupayakan lahan tidur yang ada untuk pengembangan mete dan ubi gatal.
Dikatakan pemerintah kecamatan sudah arahkan ke semua desa untuk membudidayakan ubi gatal sebab apabila tidak dibudidayakan maka suatu saat ubi gatal bisa habis sehingga RKPDes desa-desa di Pantar Tengah pada tahun 2020 ini di arahkan budidaya ubi gatal.
Lanjutnya, ubi gatal sangat mudah di budidayakan karena petani tidak harus buka lahan baru tapi bisa tanam diantara jambu,padi,jagung, kelapa maupun tanaman profuktif lainnya.