Mahensa-Express.Com-Alor, Warga korban bencana Seroja di Waisika Alor sampai saat ini belum menerima bantuan Hunian Tetap (Huntap)dari Pemerintah. Dampak bencana Seroja di Waisika sangat berat, bahkan ada rumah warga yang hilang dan rusak terseret banjir.
Imanuel Laupai, salah satu korban Badai Seroja kepada Mahensa-Express.Com, Kamis (19/05/2022) di Waisika mengatakan Bencana Seroja yang melanda Kecamatan Alor Timur Laut sangat berat, bahkan banyak rumah penduduk yang rusak berat dan hanyut terbawa banjir bandang.

Kendati kondisi bencana di kecamatan ini sangat luas dan berat tapi belum ada bantuan dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi NTT maupun Pemerintah Kabupaten Alor untuk kami para korban bencana,”ucapnya.
“Dia berharap Pemerintah Kabupaten Alor jangan hanya datang untuk melihat kondisi masyarakat korban bencana saja, tapi Apabila ada bantuan hunian tetap (huntap) untuk korban bencana Badai Seroja maka dia berharap pemerintah segera realisasikan.

Korban Seroja di Desa Waisika
merasa heran karena sejak Tahun 2021 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, membangun ratusan unit Huntap di Kecamatan Pantar Timur dan Kecamatan Pantar Tengah lokasi bencana Seroja lainnya di Kabupaten Alor tapi kenapa pemerintah belum bangun untuk warga terdampak di Waisika.
Dikatakan paskah Badai Seroja
ada banyak instansi pemerintah yang turun dan melihat langsung kondisi masyarakat terdampak bencana Seroja seperti, Kementerian PUPR, Dinas PUPR Provinsi NTT dan Kabupaten Alor, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), BPBD NTT dan BPBD Alor serta kementerian dan Dinas instansi terkait telah berulang kali mengunjungi lokasi bencana di Waisika tapi hingga saat ini belum ada bantuan Huntap.

Warga terdampak Bencana Seroja sudah dengar langsung pernyataan Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi di Kompas TV, Sabtu (10/4/2021) bahwa “Bantuan diberikan kepada warga yang tidak direlokasi dari rumah mereka akibat daerah atau kawasan rumahnya tidak masuk dalam zona merah bencana alam. Bagi warga yang rumahnya rusak berat akan mendapatkan bantuan Rp.50 Juta, rusak sedang Rp.25 juta, dan warga yang rumahnya rusak ringan akan mendapat bantuan Rp. 10 juta.
” Ini kami dengar langsung di Kompas TV tapi hingga saat ini tidak ada sentuhan bantuan seperti yang disampaikan Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi, “ujar Imanuel Laupai. Sepertinya pemerintah tidak percaya bahwa pada saat bencana Badai Sieroja Waisika bukan merupakan salah satu lokasi yang terkena langsung dampak bencana.