KUPANG – Pasar ubi ungu tak perlu diragukan lagi. Saat ini total yang dipasarkan, baik di NTT, luar NTT maupun ke luar negeri sudah mencapai 1.000 ton. Dan, budidaya ubi ungu sudah tersebar di 22 kabupaten/kota di NTT.
Jumlah ini akan terus meningkat, mengingat ubi ungu yang dikembangkan Iban Medah Foundation ini terus melakukann pembibitan. Bahkan, setiap kabupaten/kota akan mempunyai pusat pembibitan sendiri.
Penemu Metode Zet dalam pengembangan ubi ungu, Ir. Zet Malelak, Jumat (17/3) mengatakan sebanyak 1.000 ton ini merupakan hasil budidaya di beberapa daerah, seperti Kabupaten Kupang, daratan Sumba, Rote, Alor dan TTS.
Menurut Zet, dalam budidaya ubi ungu, untuk areal seluas satu hektar akan menghasilkan 100 ton. Oleh karena itu, budidaya ubi ungu sangat menguntungkan. Apalagi, kondisi NTT yang kering sangat cocok untuk budidaya ubi ungu. “Tidak perlu banyak air. Air dari dapur, kamar mandi pun
bisa,” kata Zet.