Oleh karena itu, sejauh ini tidak ada nama lain di Golkar sebagai calon gubernur NTT, selain Ibrahim A. Medah. Hal ini berdasarkan keputusan Musda DPD I Golkar yang dihadiri semua ketua DPD II dan pengurus DPD I Golkar NTT dan direstui Ketua Umum Golkar, Setya Novanto.Ia mengakui, saat ini sosialisasi calon gubernur Ibrahim A. Medah sudah dilakukan sampai tingkat desa/kelurahan. Dan sejauh ini respon masyarakat sangat bagus. Apalagi, program Iban Medah sangat menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. “Pak Medah dengan program pertaniannya sangat bermanfaat bagi masyarakat. Sekarang kita sedang gencar lakukan penanaman ubi ungu di seluruh desa di Kabupaten Belu,” kata Nahak.
Sementara soal wakil, forum Musda menyerahkan sepenuhnya kepada Iban Medah selaku calon gubernur untuk mencari calon yang tepat. “Jadi tugas kita hanya sosialisasi Pak Medah sebagai calon gubernur. Soal wakil beliau yang tentukan,” kata Nahak.
Sekretaris DPD I Partai Golkar NTT, Thomas Tiba mengatakan sejak diputuskan dalam Musda DPD Golkar NTT, Agustus 2016 lalu, seluruh DPD Golkar di NTT telah mensosialisasikan Ibrahim Medah sebagai calon Gubernur NTT 2018-2023. Pasalnya, dalam forum Musda semua ketua DPD II dan kader Golkar setuju mencalonkan kembali Iban Medah-sapaan karib Ibrahim A. Medah sebagai calon gubernur. “Jadi selama ini kita semua sudah kerja di lapangan. Sudah sosialisasikan beliau (Iban Medah, Red) sebagai calon gubernur,” kata Thomas.
Anggota DPRD NTT ini menambahkan, survei merupakan salah satu mekanisme penjaringan calon di internal Golkar. Oleh karena itu, Golkar harus melakukan survei, selain untuk mengetahui elektabilitas calon dari Golkar, juga mengetahui kekuatan calon lain. “Jadi memang keputusannya ada di DPP, sehingga kita juga menunggu survei oleh DPP. DPP-lah yang akan menentukan akhirnya seperti apa,” kata Thomas.
Lebih lanjut, menurutnya, survei juga akan dilakukan untuk menentukan calon wakil gubernur. Dan, berdasarkan keputusan Musda Partai Golkar NTT, hanya Iban Medah yang diusung menjadi calon gubernur, sehingga penentuan calon wakilnya melalui mekanisme survei.
Kendati begitu, Golkar NTT tetap menunggu dinamika koalisi yang sedang dibangun saat ini. “Wakil bisa dari internal, bisa juga eksternal. Tergantung koalisi nanti. Sekarang kan kita masih menunggu koalisi seperti apa,” kata Thomas. (*/ibanmediacenter)