Liputan6.com-Mahensa Express-Brebes – Susi Afitriyani (31), warga Desa karangsambung, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, dalam perjalanan pulang dari kampus saat bom meledak di Halte Transjakarta Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu malam, 24 Mei 2017. Mahasiswi Universitas Azzahra itu terkena serpihan bom hingga menderita luka parah di punggung, tangan dan dadanya.
Pipit, sapaan akrabnya, kini dirawat intensif di sebuah rumah sakit di Jakarta. Ditunggui ibu dan beberapa kerabatnya, ia menjalani operasi pembedahan akibat luka-luka yang dideritanya pada Kamis siang, 25 Mei 2017.
Sang paman, Kasirun (48) mengatakan perjuangan anak semata wayang itu menjadi mahasiswi tak mudah. Pipit, kata dia, menyambi bekerja sebagai pengasuh anak di sebuah keluarga. Usianya yang menginjak kepala tiga tak menghentikan mimpinya menjadi sarjana.
“Meskipun umurnya sudah kepala tiga, tapi cita-cita dari dulu ingin kuliah. Saya sebagai keluarga sedih dan prihatin dengan kondisinya sekarang,” ucap Kasirun, Kamis, 25 Mei 2017.
Ia mengatakan tak ada firasat apapun sebelum kejadian bom meledak di Kampung Melayu itu. Maka itu, sang ibu syok begitu mendengar putrinya menjadi salah satu korban luka. Sang ibu mendapatkan kabar itu pertama kali dari saudaranya yang sama-sama tinggal di Jakarta.