“Ibu kandungnya benar-benar terpukul dengan kabar ini, karena anak satu-satunya harapan saat ini tergolek lemah di RS,” tutur Kasirun.
Para kerabat dan tetangga Pipit di kampung halamannya terus berdatangan ke rumah. Mereka turut prihatin dan ingin tahu kondisi Susi yang dikabarkan menjadi korban ledakan bom di Jakarta.
“Kami sebagai keluarga meminta polisi segera mengusut tuntas kasus terorisme seperti ini karena bom itu tidak pantas melukai orang yang tak bersalah,” ungkapnya.
Sementara itu, Ghiroh (35), saudara Pipit lainnya mengatakan mahasiswi itu dikenal sebagai anak yang supel dan pekerja keras. “Nggak cuman kuliah saja di Jakarta, tapi Susi juga rela jadi baby sitter dan dia nggak malu dengan teman-teman kuliahnya,” ucap Ghiroh.
Bahkan, kata dia, selain untuk membiayai kuliahnya sendiri, sebagian uang hasil jerih payahnya sebagai pengasuh anak dikirimkan kepada keluarganya di kampung. “Dia benar-benar anak yang berbakti,” jelasnya.
Ia berharap Pipit segera pulih dan kembali beraktivitas seperti biasa. “Karena cita-cita Susi lulus kuliah belum selesai, mudah-mudahan dia segera diberi kesembuhan dan melanjutkan kuliahnya sampai lululus sarjana,’Kata Ghirah.