Poto—-)Kadis Pendidikan Alor, Albert N.Ouwpoly,S.Pd,M.Si
Mahaensa Express-Kalabahi. Kepala Dinas Pendidikan Alor, Albert N.Ouwpoly,S.Pd,M.Si kepada Mahensa Express di ruang kerjanya pada (19/6) mengatakan berkaitan dengan pembangunan infrastruktur di Alor dari tahun ke tahun pemerintah berupaya untuk membangun sarana pendidikan memadai dengan Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK).
Selain Dana DAK dan DAU kita juga mempunyai kiat-kiat untuk mencari sumber dana lainnya untuk membangun infrastuktur pendidikan dari APBN.
Dikatakan pada Tahun 2013 dinas pendidikan mempunyai, Rp. 32 milyar. Pada Tahun 2016 naik menjadi 65 milyar,”kita berharap agar di tahun 2017 ini akan mengalami peningkatan.
Dijelaskannya bahwa sekitar Rp.65 miliar telah ditandatangan. Dan dua Satap sementara dalam proses pekerjaan yakni Satap Halmin dan Satap Piring Sina (Pulau Kura) dibangun dengan nominal dana Rp. 927 juta.
Dikatakan, pada Tanggal 13 Juni 2017 lalu ada 10 kepala sekolah yang telah diberangkatkan ke Jakarta untuk mendapatkan bantuaan pusat seperti, renovasi, rehabilitasi dan revitalisasi SMP. Setelah SMP akan ada lagi 25 SD yang mendapat bantuan dari pusat. Ini juga berkaitan dengan renovasi, rehabilitasi dan revitalisasi,”Ujarnya.
Kita berupaya agar anggaran dimaksud lebih diprioritaskan untuk sekolah-sekolah yang baru didirikan. Dinas sudah targetkan agar sekolah-sekolah darurat seperti SD Negeri yang belum di bangun dan didirikan pada tahun 2013 diharapkan sebelum tahun 2020 harus selesai dibangun.
Tahun ini kita sudah dibawa ke pusat oleh Ketua Tim Perluasan Akses, Masdian Adidore,SH bersama Sekretaris Dinas Pendidikan dengan membawa proposal sekitar 10 sekolah darurat yang sudah memiliki dokumen tanah lengkap berupa sertifikat dan tanah hiba yang sedang di proses pengsertifikatan oleh pemerintah.
Dijelaskannya bahwa sertifiiat dan surat hibah menjadi syarat utama pemerinta pusat untuk memberikan bantuan dana APBN.