Dikatakan sesuai dengan data lapangan hingga saat ini pemerintah daerah memilah-milah proses pembangunan jalan raya di Kecamatan Taniwel.
“Selama ini proses pembangunan infrakstruktur jalan raya kedaearah pengunungan, hanya sampai pada Negeri Buria Kecamatan Taniwel saja, sedangkan Negeri Lohia Sapalewa, Riring, Neniari dan Rumahsoal, tidak” Ucapnya.
Bukan satu kali atau dua kali persoalan ini bicarakan, namun sudah berkali-kali namun apa yang didapat oleh kami.
“Kami masyarakat Taniwel “ Lohia Sapalewa, Riring, Rumahsoal dan Neniari” sudah berkali-kali menyuarakan aspirasi ini kepada pemerintah Daerah, namun tidak ada tanggapan serius, untuk menangani persoalan pembangunan jalan ke-empat Negeri tersebut”Katanya.
Kita belum mendapatkan kesejahteraan dari dulu hingga saat ini, dari SBB belum keluar dari Maluku Tengah sudah keluar dan menjadi kabupaten tersendiri. Maluku Tengah telah berdiri kurang lebih 11 tahun, namun sampai saat ini belum ada satu titik pembangunan jalan raya yang maksimal.
“Mau ke kampung, kita harus turun pada unjung jalan Negeri Buria dan melanjutkan perjalanan menuju ke kampung dengan berjalan kaki. Orang-orang tua kita menderita, dari dulu sampai saat ini, akhirnya mereka lebih memilih tinggal dikampung, karena tidak ada transportasi yang sampai ke Negeri” Katanya Sedih
“Pertanyaannya apa yang menyebabkan sehingga proses pembangunan saja harus dipilah-pilah,”apakah kita bukan termasuk dalam kawan dan masyarakat SBB” Bertanya-tanya?.
“Kalau tidak bisa membangun jalan raya ke daerah pegunungan kecamatan taniwel dengan tuntas dan baik, serahkan kepada kami dan kami akan kerjakan” Tegasnya.(PMS-1)