KITA MASIH MENGIMANI
kita masih mengimani
sabar adalah kunci bahagia
kendati langkah acap menggeligis
menapaki undakan rindu
yang tak menemukan pangkalnya
pelukan kita hanya tinggal sedepah
pisah bukanlah perkara
untuk menganyam pedih-perih
sebab cinta tak butuh
berapa banyak limpahan harta
pula gelimang tahta
untuk meramu bahagia
seumpama patahan ranting
aku enggan menjadi dia
sebab patah hanya meninggalkan
serpihserpih tangis abadi
tak berkesudahan
tak berpenghabisan
tak tak dan tak
kita masih terus mengimani
sabar adalah kunci bahagia
Pulau Pura, 2017
YANG KAU PELUK BERTAHUN-TAHUN
untukmu yang kerap tersinggung, tak perlu
limbung menimang bimbang
hujan berjalan sesuai inginnya, untuk apa
merenggut sungut di kepala
langit begitu anggun menumpahkan tawa
sedang kau masih setia menimbun duka pun airmata
tak perlu bermuram durja
jejali segala perkara, meski jera mendera
tanah-tanah basah berkisah ihwal tabah
ihwal ladang hijau yang tumbuh hijau di matamu
mata Tuhan yang kauhela
sebelum subuh membenturkan rapuh
yang kaupeluk bertahun-tahun