Sikumana, Maret 2013
PUISI PUISI FERDINAN FRARING
PERJALANAN MALAM
ada bisik suara hati di malam sepi
ada sesal tangis pilu mengalir dalam doa-doa sunyi
di sana, di helai senyap malam
saat aku menemui perenungan dalam.
terima kasih malam yang gelap
engkau telah mengalirkan keheningan ke dalam darahku
dalam dekapanmu aku masih bertahan embuskan sisa napas
mengurai hidup dari langit.
bintang-bintang dan rembulan hanyalah hiasan angan-angan
di taman malam yang tak dapat aku petik
matahari pun telah pergi membawa hari-hari tak sampai.
seribu gunung murung
seribu rindu rubuh
patah menusuk kalbu
diperjalanan malam yang panjang
Petleng, 14 November 2015
NUANSA KERINDUAN
malam ini siapa sendirian
biarkan ia terjebak dalam diam yang dalam
mendengar bisik-bisik sunyi hatinya
yang lembut berembus menembus lorong-lorong rahasia
malam ini siapa menganyam rindu
biarkan ia menjaring wajah rindunya
dalam bayang-bayang imajinasi tertuju
di taman langitnya yang hampa menyala
malam ini siapa jeritkan rindu
biarkan kata-katanya bersinar di dalam puisi
seperti milyaran cahaya bintang memenuhi semesta
agar malam ini terlewati indah
dalam nuansa kerinduan yang menyala
antara dua insan yang saling terjaga
denyut rindunya di mata malam.
Sikumana, 5 Juni 2013
RINDU
ah,
kata yang senantiasa
menyimpan berjuta rasa
Petleng, 2018
PUISI-PUISI FERDINAN FRARING
DALAM GELAP
sebentar lagi akan datang malam
kami belum siap menatap gelap,
kami tak mendengar bahasa matahari
kami tak pahami isyarat bintang-bintang
(tak ada obor hati yang kami bawa terangi langkah dalam melangkah)
maka ketika jari-jari hitam datang menampar mata
kami terkapar tak berdaya dalam gelap
di bawah kolong langit ini menatap buntu.
dalam gelap kami telanjang pasrah menyerah
dalam gelap kami tiarap harap mengenyam payah
merangkak mencari sumbu cahaya.
cahaya segala cahaya.
Petleng, September 2014
AKU INGIN LARI DARI DIRI
aku kalah membendung rindu
tiba-tiba saja aku ingin lari dari diri
pergi jauh bersamamu.
timbang menimbang menggunung rindu
mau tak mau tak mau tahu
tak peduli tak terganggu
walau akhirnya tak ada tempat mengadu.
laksana kapal dan dermaga aku kepadamu
jarum pada kompasku telah terarah pasti
tali pada kapalku telah kulepas habis
dan layar telah kukibarkan
siap bertolak menantang lautan
perlahan kapal ini bertolak dari teluk hati
memecah riak gelombang bimbang
lewati ganas badai gelisah
menuju ke teduh dermagamu yang tenang menganga.
dan sesampainya di sana
biarkan aku karam dalam segala sepimu.
Petleng, 22 Oktober 2014
SUARA MALAM
suara malam suara kerinduan
suara diam dari lembah keheningan jiwa
lembut merayapi sisi-sisi rahasia
menembus dingin malam dalam sunyi perenungan
suara malam suara keindahan
suara damai merdu mengalun
pandangi semesta
ditaburi cahaya cinta
suara malam suara pengharapan
suara insan insaf berserah
lafaskan kata dalam puisi dan doa-doa
mengetuk surga
Sikumana, 26 November 2012